SuaraBali.id - Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono meminta desa dan kelurahan di Bali agar tetap membuat Koperasi Desa Merah Putih meski sudah memiliki Bumdes yang berjalan.
Ferry menjawab pertanayan dari Perbekel Desa Adat Kutuh, I Wayan Mudana yang menanyakan niat desa adatnya untuk tidak membentuk Koperasi Desa Merah Putih.
Hal itu disampaikannya di sela-sela Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kantor Gubernur Bali, Selasa (29/4/2025).
Mudana menjelaskan jika hingga saat ini desanya telah mengandalkan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) dan Bumdat (Badan Usaha Milik Desa Adat. Pengoperasiannya sudah menyentuh pada sektor pariwisata hingga toko grosiran yang menggerakkan ekonomi desa adat.
Bahkan, dia mengaku pada tahun 2024 badan usahanya mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp 1 miliar.
“Apakah ini kami paksakan utk membuat koperasi sementara semua ini sudah tercover dalam unit-unit ini. Kami tidak ingin pak,” ujarnya.
“Ini sudah berjalan semaksimal mungkin, tentu kami tidak menutup kekurangan yang ada,” imbuhnya.
Dia menjelaskan jika pihaknya ingin berfokus pada badan usaha desanya yang kini telah berkembang saja.
“Apakah boleh kami tidak membuat koperasi lagi? Kami ingin membesarkan yang telah ada,” tanya dia.
Baca Juga: Dari Bali ke Dunia, Kisah Sukses Bali Nature Tembus Pasar Internasional
Menjawab pertanyaan tersebut, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono meminta agar setiap desa tetap membuat koperasi merah putih.
Meskipun sudah memiliki Bumdes yang menghasilkan, namun menurutnya Bumdes bisa dikolaborasikan agar berjalan bersama dengan koperasi.
Menurutnya bisa ada pekerjaan yang dibagi agar dapat dilakukan oleh Bumdes dan Kopdes.
“Jika sekiranya ada Bumdes yang sudah maju menurut saya tinggal diatur mana yang mau dikerjakan. Atau mana yang sudah dikerjakan Bumdes, mana yang bisa dikerjakan oleh Kopdes,” tutur Ferry.
“Bisa di desanya Pak Wayan, nanti diatur mana yang bisa dikerjakan oleh Bumdes, mana yang bisa dikerjakan oleh Kopdes,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ferry memang menyiapkan tiga pendekatan untuk membentuk koperasi desa merah putih itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu