Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 11 April 2025 | 17:43 WIB
Ilustrasi kapal cepat. (Shutterstock)

Kendati demikian, Samsi melihat baik gagasan kehadiran kapal cepat yang dapat memangkas waktu di daratan jika masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk ini.

Selain itu juga dapat mengurangi beban jalan dari Jembrana ke kota.

Pemprov Bali tak ingin kepadatan di area pelabuhan bertambah, sehingga ia meminta agar dilakukan komunikasi antar-pemerintah daerah, apalagi membuat lintasan antar-provinsi menurut dia semestinya berkomunikasi dengan pemerintah pusat juga.

Di Kota Denpasar sendiri terdapat tiga pelabuhan aktif yaitu Pelabuhan Serangan, Pelabuhan Sanur, dan Pelabuhan Benoa, tetapi karena belum mengetahui pasti rencana Pemprov Jawa Timur, termasuk berapa banyak kapal cepat yang akan dioperasikan, Samsi belum dapat merekomendasikan.

Sebagaimana diketahui, penyeberangan antara Bali dan Jawa merupakan jalur transportasi laut yang sangat penting, menghubungkan dua pulau padat penduduk di Indonesia.

Jalur ini tidak hanya menjadi urat nadi ekonomi, tetapi juga memiliki peran vital dalam sektor pariwisata dan budaya.

Penyeberangan utama dilakukan melalui Selat Bali, yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di Bali dan Pelabuhan Ketapang di Jawa Timur.

Pelabuhan Gilimanuk terletak di Kabupaten Jembrana, Bali, sedangkan Pelabuhan Ketapang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kedua pelabuhan ini beroperasi 24 jam, melayani ribuan penumpang dan kendaraan setiap harinya.

Baca Juga: Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa

Adapun saat ini penyebrangannya dilayani oleh Kapal feri yang menjadi moda transportasi utama yang digunakan untuk penyeberangan ini.

Kapal-kapal ini mengangkut berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bus, hingga truk besar.

Kapal Feri Yang dilayani ASDP Indonesia Ferry (Persero) tersebut juga mengangkut penumpang pejalan kaki.

Load More