Setiap hari mereka dituntut harus ada penarikan uang dari korban yang disebutnya sebagai customer.
Apabila dalam sehari saja kosong dan tidak ada penarikan dari korban, maka hukuman menakutkan itu menghampiri mereka.
“Setiap hari harus ada penarikan dari customer (korban). Pernah sehari kosong nggak ada penarikan, paling ringan dipukul pakai kabel putih besar dilipat gitu kayak kayu, yang dipukul pantatnya, pukul burit di sana namanya, 50 kali bisa lebih juga,” akunya.
“Jadi kita di sana itu disiksa, bener-bener udah dijatuhin mental kita. Muka udah babak belur, badan lebam-lebam semua. Dari situ saya mikir mengikuti permainan mereka untuk jaga badan juga, karena kalau tidak diikuti saya akan mati. Sekuat-kuatnya orang, sepreman-premannya orang, setiap hari kena siksaan gitu siapa kuat,” urainya.
Baca Juga: Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya
Nengah mengakui bahwa mereka secara sengaja sudah dijual menjadi budak Cina.
Sehingga apapun yang dilakukan oleh bosnya adalah hak penuh mereka.
“Jadi kita di sana kan udah jadi budak Cina, udah dijual sama dia. Mau disuruh apa aja, mau dipukul mau disetrum ya terserah dia, karena kita udah dijual,” ucap Nengah.
“Pantat ini udah nggak biru lebam lagi, tapi hitam karena darahnya berhenti. Kita kerja di sana selama 8 bulan, digaji enggak, tapi disiksa iya,” tambah Agus.
Sementara itu soal gaji, Agus dan Nengah mengakui jika selama 8 bulan mereka bekerja di sana tidak menerima gaji.
Baca Juga: Nyaris Kehilangan Jessica Iskandar, Vincent Verhaag Ngaku Siap Gantikan Nyawanya
Pasalnya, mereka mengakui tidak pernah bisa mencapai target sehingga hanya hukuman yang mereka dapat dan bukan gaji.
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
BRI Dukung Pengusaha Kue Lokal Tien Cakes and Cookies, Usaha Kian Melesat
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut