SuaraBali.id - Hal tak lazim terlihat di lapangan sepak bola Stadion I Gusti Ketut Jelantik (IGKJ), Jalan Veteran, Amlapura, Karangasem, pada Senin (7/4/2025).
Pasalnya di lapangan yang digunakan untuk sepak bila tersebut malah dipakai bermain golf oleh oknum yang diduga warga negara asing (WNA).
"Ya tadi ada main golf di lapangan itu, sepertinya Bule ditemani seorang perempuan," kata Juni, seorang warga yang sedang berolahraga di sekitar lapangan tersebut sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Belum diketahui pasti apa motif WNA tersebut bermain golf di lapangan bola.
Baca Juga: Bali Larang Minuman Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter, GPS : Kesewenang-wenangan, Bisa Digugat
Tak diketahui pula apakah yang bersangkutan sudah mendapat izin atau belum untuk bermain golf di lapangan IGKJ tersebut.
Penggunaaan lapangan IGKJ dengan tidak sesuai kegunaannya ini pun sudah pernah terjadi sebelumnya.
Kendati demikian saat itu lapangan tersebut bukan digunakan untuk main golf tapi malah digunakan untuk piknik oleh sejumlah orang yang masuk ke tengah lapangan tanpa adanya pengawasan.
Sebagai informasi, diketahui bahwa penataan lapangan stadion hingga lapangan IGKJ ini menelan anggaran yang tak hanya sedikit.
Hal ini karena rumput di lapangan bola IGKJ menggunakan jenis rumput khusus yang telah memenuhi standar FIFA.
Baca Juga: Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
Stadion berumput standar FIFA ini pun menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Karangasem. Lokasinya berada pinggir jalan raya
Stadion I Gusti Ketut Jelantik dibangun sebelum tahun 2013.
Sedangkan anggarannya hampir puluhan milliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Pembangunannya sempat mangkrak karena minim anggaran. Pembangunan kembali dilanjutkan tahun 2022.
Sumber dananya dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sekitar Rp16,5 milliar.
Sedangkan nilai kontrak pengerjaan sekitar Rp14 milliar.
Pada 2023, pemerintah kembali mengucurkan dana Rp5,7 milliar yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Induk Karangasem untuk berbagai penataan di stadion tersebut.
Yang menjadi nilai plus, rumput di stadion ini menggunakan rumput berjenis zoysia matrella.
Satu di antara beberapa rumput yang direkomendasikan FIFA untuk lapangan sepak bola di negara beriklim tropis, termasuk Indonesia.
Rumput zoysia matrella memiliki keunggulan dibandingkan jenis rumput yang lain.
Yakni memiliki akar yang kuat, tingkat elastisitas cukup baik dan bagus. Sehingga membuat atlet nyaman saat melakukan aktivitas.
Sedangkan kapasitas stadion di bagian tribun diperkirakan mencapai 2.000 orang.
Setelah selesai dibangun, lapangan stadion ini bisa digunakan untuk berbagai turnamen, seperti Turnamen Bupati Cup, Polres Cup, turnamen antarpelajar, serta seleksi.
Sedangkan bila lapangan yang jadi kebanggan warga Karangasem ini digunakan main golf oleh WNA tentu tak sesuai peruntukkannya.
Lapangan golf adalah area khusus yang dirancang untuk permainan golf.
Membangun lapangan golf memerlukan perencanaan yang matang dan memenuhi berbagai persyaratan agar aman, nyaman, dan sesuai dengan standar permainan.
Berikut adalah beberapa syarat penting dalam pembangunan lapangan golf:
1. Luas Lahan:
Lapangan golf membutuhkan lahan yang luas, minimal 10 hektar, dengan batas-batas yang jelas.
Luas total lapangan dapat bervariasi, tergantung pada jumlah lubang (hole) yang direncanakan.
2. Desain
Lapangan harus memiliki minimal 9 lubang (hole), dengan standar 18 lubang untuk lapangan golf profesional.
Desain lapangan harus mempertimbangkan kontur tanah, rintangan alami, dan estetika.
3. Fasilitas
Adanya fasilitas pendukung seperti clubhouse, driving range, putting green, fasilitas lain sampai halnya penangkal petir.
4. Perizinan dan Regulasi:
Untuk lapangan golf juga harus dilengkapi perizinan khusus diantaranya harus memenuhi persyaratan perizinan dari pemerintah daerah setempat, mematuhi peraturan terkait lingkungan dan tata ruang dan memiliki sertifikat standar usaha lapangan golf.
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
Terkini
-
BRI Dukung Pengusaha Kue Lokal Tien Cakes and Cookies, Usaha Kian Melesat
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut