Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 07 April 2025 | 16:28 WIB
Para pedagang menu khas Lebaran Topat di Jalan Airlangga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Buniamin]

Ia mengaku, pemda memberikan toleransi untuk memanfaatkan trotoar untuk berjualan.

Karena pemanfaatan trotoar juga hanya dua hari dan tidak secara permanen.

"Diperbolehkan sama pemerintah. Kita juga jualannya sebentar," katanya.

Menurutnya, tahun ini lebih sepi dari biasanya. Lantaran aparatur sipil negara (ASN) belum masuk kerja.

Baca Juga: Tradisi Unik Lebaran di Lombok: Tradisi Tiu Sampai Lebaran Topat

Karena jika dibandingkan dengan tahun lalu, ASN yang pulang kerja biasanya ramai membeli menu – menu yang dijual.

"ASN biasanya beli. Tapi sekarang libur makanya tidak terlalu ramai dan kita harapkan orang-orang yang lewat ini," harapnya.

Erni menyebut dalam sekali membuat ketupat yaitu mencapai 10 kilogram.

Sedangkan untuk jajan lepet ketan itu sebanyak 5 kilogram.

"Kita buat tergantung ya. Tapi biasanya 10 kg. Kalau habis ya buat lagi," katanya.

Baca Juga: Kronologi Warga Terkena Ledakan Petasan 8 Kilogram, Diotak-atik Langsung Terpental

Sementara itu, pedagang yang lain Sahni juga mengatakan hal yang sama.

Load More