Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 28 Maret 2025 | 05:55 WIB
Ogoh-ogoh yang dipersiapkan menjelang pengerupukan sebelum hari raya Nyepi di Denpasar, Kamis (27/3/2025) [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

8.      "Rahajeng Rahina Nyepi! Semoga di momen refleksi tahun ini, pikiran dan batin kita kembali murni dan suci. Selamat menjalankan Catur Brata Penyepian."

9.      "Selamat Hari Raya Nyepi! Mari kita manfaatkan waktu ini untuk introspeksi diri, mengendalikan emosi, dan melakukan perbuatan baik demi kehidupan yang lebih damai."

10.  "Di tengah keheningan Nyepi, semoga kita mampu merenungkan makna hidup dan semakin dekat dengan Sang Hyang Widhi. Selamat perayaan Nyepi 2025."

11.  "Rahajeng nyanggra Warsa Anyar Saka 1947. Semoga kedamaian dan kesejahteraan senantiasa menyertai setiap langkah perjalanan hidup yang kita ambil."

12.  "Selamat Hari Raya Nyepi! Semoga kita semua selalu mendapatkan perlindungan dari Sang Hyang Widhi Wasa dan dilimpahi dengan berkah yang tak terhingga."

13.  "Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, mari kita jadikan momen keheningan dan ketenangan ini untuk mempertebal rasa bakti kita kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Rahajeng nyanggra Rahina Nyepi!"

14.  "Rahajeng nyanggra Rahina Nyepi. Di Hari Raya Nyepi ini, semoga kita tetap kuat dalam iman dan yakin bahwa Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa mendampingi kita."

15.  "Selamat Hari Raya Nyepi! Semoga di hari suci ini, kita mampu menaklukkan ego diri sendiri, melakukan perbuatan positif, dan menciptakan hati yang bersih."

Sebagaimana diketahui, saat Hari Raya Nyepi, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat hal yang dilarang saat menenangkan diri dan mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi Wasa.

Baca Juga: Kejanggalan di Bali, Wisman Ramai Tapi Okupansi Rendah, Cok Ace : Dimana Keberadaannya?

Larangan tersebut yakni "amati geni" tidak menyalakan api atau cahaya, "amati karya" tidak melakukan aktivitas pekerjaan, "amati lelungan" tidak bepergian, dan "amati lelanguan" tidak menikmati hiburan.

Load More