SuaraBali.id - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menyoroti keberadaan wisatawan asing di Bali.
Hal ini karena menurut pengamatannya, data kedatangan wisatawan asing dan tingkat okupansi tak sebanding.
Karena PHRI memandang jika dilihat dari jumlah wisatawan asing yang datang yaitu 1,9 juta selama Januari dan Februari berdasarkan data imigrasi, maka semestinya okupansi tidak serendah sekarang.
Kendati belum terjadi lonjakan penyewaan kamar, Cok Ace melihat bukan berarti wisatawan sepi di Bali.
Baca Juga: Arus Mudik 2025: Terbang Lancar, Menyeberang Mengular, Ini Solusi Hindari Macet Gilimanuk
“Data imigrasi 1,9 juta secara proxy, atau katakanlah 1,5 juta wisman, dibanding 800 ribu tahun lalu itu hampir dua kalinya sekarang, jadi kemana mereka (wisatawan), okupansi hotel terjadi penurunan jadi ini indikasi hotel dan vila baru di luar pengetahuan kita yang sangat banyak,” ujarnya, Rabu (26/3/2025) sebagaimana dilansir Antara.
Cok Ace menduga terjadi kebocoran karena banyaknya vila-vila bodong alias liar yang dikelola orang asing.
Pangsa pasarnya pun mengambil semua segmen sehingga menjadi pesaing akomodasi berizin.
Menjamurnya vila tak berizin lengkap dipengaruhi kecilnya syarat investasi asing yaitu Rp10 miliar.
“Karena melihat tentang investasi di Indonesia termasuk Bali dan besarnya jaminan second home visa terlalu murah sekali untuk ukuran Bali. Mungkin itulah pendorongnya kenapa orang asing berlomba-lomba berinvestasi di Bali yang pada akhirnya menyebabkan turunnya okupansi hotel,” katanya.
Baca Juga: Driver Ojol Ngadu Soal Pembayaran THR di Bali, Disnaker : Belum Bisa Diproses
Ia menyebutkan adanya penurunan okupansi secara global kata dia mencapai 10 persen.
“Bahkan beberapa hotel ada jauh turunnya sampai 20 persen,” katanya.
Wisdom Menunggu Lewat Nyepi
Menurutnya momen libur lebaran biasanya akan terjadi peningkatan.
Namun kenaikan kunjungan wisatawan domestik atau wisdom di Bali diprediksi baru akan terjadi setelah Hari Suci Nyepi 29 Maret 2025.
Ia memprediksi wisatawan akan menunggu lewat Nyepi terlebih dulu.
“Karena Nyepi berhimpitan dengan Idul Fitri, jadi domestik menunggu lewat Nyepi dulu, mereka tidak mau Nyepi kecuali datang ke Bali memang ingin spesifik merasakan suasana Nyepi, tapi umumnya ingin jalan-jalan,” jelasnya.
Menurut pria yang disapa Cok Ace tersebut dari pemetaannya di asosiasi khususnya hotel bintang tiga hingga hari ini atau sekitar 5 hari jelang Idul Fitri okupansinya masih di angka 69 persen.
“Akomodasi bintang tiga saya cek pada Januari okupansi 77 persen, Februari 74 persen, nah sekarang 69 persen, tapi saya optimistis naik ke 75-77 persen nanti setelah Lebaran,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa kondisi tersebut hanya berlaku untuk wisatawan domestik.
Sedangkan wisatawan asing jumlahnya masih stabil, dan kondisi lonjakan akan berlangsung selama sisa libur Idul Fitri yaitu 1-7 April 2025.
Prediksi ini menurut PHRI bukan tanpa dasar, sebab mereka membaca situasi pariwisata tahun ini dimulai sejak Januari.
Sedangkan menurutnya, pada Januari 2025 jumlah seluruh pergerakan wisatawan 1.598.564, sedangkan periode yang sama tahun 2024 hanya 1.501.273 orang atau naik lebih dari 90 ribu orang meski belum menembus ekspektasi 2,1 juta.
Di bulan Februari 2025 terjadi anomali penurunan wisatawan akibat tak ada hari libur yang memancing kunjungan, libur tahun baru dan Imlek bersamaan pada Januari tidak lagi tersisa di Februari.
“Kemudian dikaitkan dengan puasa, libur Lebaran yang kita harapkan bisa libur panjang ini didahului oleh Nyepi, dan Nyepi ini bukan hari baik domestik datang ke Bali, mereka menghindari Nyepi karena hanya diam di rumah saja,“ ujar Cok Ace.
Berita Terkait
-
Bali United Rebutan Dapat Jordi Amat dengan Raksasa Liga 1 Indonesia?
-
7 Potret Anita Hara Menikah dengan Jeson Siregar di Nusa Dua Bali
-
7 Potret Artis Rayakan Nyepi 2025, Happy Salma Ikut Pawai Ogoh-Ogoh
-
Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako hingga Renovasi Pura
-
H-2 Lebaran, Sudah 738.591 Tiket Kereta dari Daop 1 Jakarta Terjual
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Jika Lolos Babak Keempat, Timnas Indonesia Tak Bisa Jadi Tuan Rumah
-
Dear PSSI! Juara Piala Dunia Sarankan Sepak Bola Indonesia Dibangun dari Grassroots
Terkini
-
Gianyar, Bangli, Tabanan Diserbu Wisatawan Saat Libur Lebaran 2025
-
Idul Fitri Terindah Luna Maya, Setelah Berlebaran Bersama di Bali Lalu Dilamar Maxime di Jepang
-
Mudik dari Bali Sempat Terjebak Macet Tapi Komunikasi Lancar Bebas Hambatan
-
Kronologi Warga Terkena Ledakan Petasan 8 Kilogram, Diotak-atik Langsung Terpental
-
Program BRI Menanam "Grow & Green" di NTB Jadi Contoh Nyata dalam Menjaga Ekosistem Laut