Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 27 Maret 2025 | 08:32 WIB
Belasan ribu pemadek atau umat Hindu melaksanakan upacara keagamaan Melasti di DTW Tanah Lot, kabupaten Tabanan, Bali, Rabu (26/3/2025). [ANTARA/Pande Yudha]

SuaraBali.id - Umat Hindu atau pemedek yang berasal dari lima desa kawasan Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu, mengikuti upacara Melasti di objek wisata Tanah Lot, Tabanan menjelang Hari Raya Nyepi tahun Saka 1947.

Sebanyak 15 ribu umat, datangi tempat wisata tersebut untuk mengikuti prosesi upacara.

Upacara Melasti atau Mekiyis sendiri dilakukan dengan mengusung pralingga atau pratima Ida Batara dan segala perlengkapannya dengan hati yang tulus ikhlas menuju lautan, danau atau mata air lainnya yang dianggap suci.

Upacara dilaksanakan dengan melakukan persembahyangan bersama menghadap laut.

Baca Juga: Happy Salma Pamer Kebun Cabai di Rumah Saat Harga Sedang Mahal-mahalnya

Upacara melasti biasanya diadakan sebelum hari raya Nyepi.

Setelah upacara Melasti dilakukan, pratima dan segala perlengkapnnya diusung ke Balai Agung di Pura Desa.

Melasti diartikan sebagai nganyudang malaning gumi ngamet tirta amertha yang berarti menghanyutkan atau membuang segala kotoran alam menggunakan air suci.

Kotoran yang dimaksud adalah segala kotoran (dosa), baik dalam diri manusia (wan alit) maupun yang ada di dunia (wan agung).

Menurut Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot Wayan Sanjaya Tampi, hari ini adalah puncak dari perayaan Melasti yang digelar di objek wisata Tanah Lot.

Baca Juga: Polda Bali Amankan 7 Pelaku Yang Diduga Paksa 3 ABG di Bali Masturbasi Sambil Direkam

Di mana umat Hindu yang mengikuti rangkaian puncak Melasti ini meliputi lima desa yang ada di Kecamatan Kediri, Tabanan.

Load More