Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 22 Maret 2025 | 08:35 WIB
Suasana penumpang kedatangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali [Istimewa]

SuaraBali.id - Dalam sehari total ada 16 penerbangan internasional dari dan ke Bali dibatalkan akibat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali erupsi.

Menurut Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali hal ini dilakukan demi keamanan dan keselamatan.

“Hingga Jumat (21/3) pukul 16.00 Wita terdapat total 16 penerbangan internasional yang dibatalkan oleh maskapai dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan penerbangan,” ucap General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab di Kabupaten Badung, Jumat (22/3/2025).

Menurutnya sebanyak 16 penerbangan internasional tersebut terdiri dari delapan rute keberangkatan dan delapan kedatangan.

Diantaranya adalah, pertama rute Australia satu keberangkatan dan satu kedatangan melalui Darwin, satu keberangkatan dan satu kedatangan melalui Perth, satu keberangkatan dan satu kedatangan melalui Sydney, dua keberangkatan dan dua kedatangan melalui Melbourne, serta satu keberangkatan dan satu kedatangan melalui Brisbane.

Selain Australia, dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga membuat batal satu keberangkatan dan satu kedatangan rute Kuala Lumpur dan satu kedatangan satu keberangkatan rute Shanghai.

“Seluruh penerbangan rute Australia yang dibatalkan tersebut dioperasikan oleh Jetstar, sementara rute Kuala Lumpur oleh Air Asia X dan Shanghai oleh Juneyao Airlines,” ujar Ahmad Syaugi.

Sebelumnya disampaikan bahwa kendala akibat erupsi gunung tersebut mulai dirasakan Bandara I Gusti Ngurah Rai sejak pukul 8.45 Wita.

Akan tetapi saat itu ruang udara bandara di Bali Selatan itu sendiri tidak terdampak.

Baca Juga: Pelabuhan Gilimanuk Prioritaskan Pengendara Motor yang Bawa Anak-anak Saat Mudik

Guna mengantisipasi dampak dari sebaran abu vulkanik tersebut mereka melaksanakan aerodrome observation melalui papertest dengan hasil negatif, syukurnya tidak ditemukan abu vulkanik di area bandara.

“Hingga sore ini, Jumat (21/3) ruang udara di Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak terdampak abu vulkanik dan bandara beroperasi normal,” kaya Ahmad Syaugi.

Pihak bandara menegaskan bahwa mereka memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP) berupa dokumen terkait penanganan bandara saat terjadi peristiwa kedaruratan alam.

Sedangkan posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) juga telah difungsikan untuk memantau situasi terkini dengan seluruh stakeholder terkait.

Oleh karena itu, khusus untuk penumpang yang terdampak rutenya diarahkan berkomunikasi dengan maskapai masing-masing.

“Pihak maskapai telah memberitahukan kepada para penumpang melalui email dan memberikan pilihan kepada para penumpang untuk pengembalian dana, penjadwalan ulang, atau pengaturan rute ulang,” kata Ahmad Syaugi.

Load More