Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 21 Maret 2025 | 08:28 WIB
Ilustrasi tanpa internet [shutterstock]

SuaraBali.id - Pada periode musim mudik dan lebaran 2025, peningkatan mobilitas masyarakat akan terjadi.

Demikian pula kebutuhan akan kelancaran akses internet, panggilan dan pesan.

Namun momen hari raya di Bali tahun ini agak berbeda karena dua hari raya berbarengan pelaksanaannya, yaitu Idul Fitri dan Nyepi.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Nyepi di Bali selalu tanpa internet.

Baca Juga: Ini Lokasi Istirahat Sementara Bila Terlambat Menyebrang di Pelabuhan Gilimanuk Saat Nyepi

Tahun ini, besar kemungkinan akan dilakukan hal yang sama.

Namun demikian hingga saat ini, pihak provider selular masih menunggu arahan pemerintah daerah soal Keputusan shutdown internet saat Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025.

Menurut VP Head of Technology Bali Nusra, Indosat Ooredoo Hutchison, I Gusti Ngurah Made Susilayasa pihaknya masih menunggu.

“Sampai saat ini kami belum menerima surat edaran dari pemda ataupun kementrian,” ujarnya, Rabu (19/3/2025).

Kendati demikian pada dasarnya pihaknya pasti akan mengikuti aturan setempat dan menghormatinya, termasuk mematikan akses internet saat Nyepi.

Baca Juga: Pemprov Bali Uji Coba Pungutan Wisman Lewat Maskapai, Diharapkan Naikkan Pendapatan

Seperti pada tahun sebelumnya, Indosat juga mematikan service data internet saat Nyepi selama 24 jam.

Kendati demikian untuk lokasi penting seperti halnya rumah sakit , akses internet masih bisa digunakan.

Ia pun memastikan tak ada delay atau jeda saat harus mengubah setelan internet dari shutdown ke normal setelah Nyepi, pasalnya esoknya adalah Idul Fitri dimana traffic meningkat hingga mencapai beban puncak.

“Kami sudah mempersiapkan script secara otomatis sehingga begitu aktif dia langsung aktif dan normal,” tegasnya.

Kendatipun ada masalah, pihaknya sudah mengantisipasi adanya tim yang bersiaga.

Kesiapan tersebut termasuk command centre selama 24 jam termasuk saat Nyepi.

Hal ini karena tim tersebut tidak hanya beroperasi di Bali tapi juga Nusa Tenggara (Barat dan Timur).

Sementara itu, SVP-Head of Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison Julandi George Fransiskus mengatakan, Indosat memprediksi lonjakan trafik data nasional tertinggi harian selama Ramadan mencapai 14,6% dibandingkan rata-rata trafik harian, dengan puncaknya terjadi menjelang Idulfitri.

Pihanya pun mengantisipasi lonjakan ini, dari sisi kesiapan infrastruktur jaringan, Indosat meningkatkan kapasitas jaringan melalui optimalisasi BTS (Base Transceiver Station), MBTS (Mobile Base Transceiver Station), serta pemantauan trafik secara real-time.

Optimalisasi ini mencakup 632 titik keramaian (Point of Interest/POI), 68 rute strategis, 29 jalur tol, 30 jalur non-tol, dan 9 jalur kereta api.

"Untuk mendukung komunikasi pelanggan, dilakukan peningkatan jaringan dengan menambah kapasitas di 178 sites BTS di wilayah Bali dan Nusra," ujarnya.

Pada saat Hari Raya Idul Fitri, bahkan diperkirakan mencapai 21%, tertinggi akan terjadi di area Lombok Tengah, Lombok Timur, Badung, Kota Denpasar, disusul Kota Mataram.

Terdapat 30 POI di wilayah Bali Nusra yang mengalami peningkatan kapasitas, mulai dari Kuta Mandalika, Gili Trawangan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Terminal Mengwi dan Ubung, Beachwalk, Canggu, Kintamani, Ubud, Legian Double Six, hingga Uluwatu.

Selain itu, cakupan diperluas melalui penambahan 5 mobile BTS yang dipasang di Pelabuhan Gilimanuk, Pantai Pandawa, Cemagi, Canggu, dan Besakih.

Indosat juga menyiagakan command center di gedung kantor Pagesangan – Lombok dan Tuban serta Gatot Subroto - Bali.

Sedangkan  EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison, Fahd Yudhanegoro, mengatakan pihanya memastikan pelanggan tetap terhubung tanpa hambatan di hari raya.

“Kami memahami pentingnya konektivitas selama bulan Ramadan dan Idulfitri. Oleh karena itu, kami memastikan pelanggan dapat menikmati layanan yang stabil, baik untuk berkomunikasi dengan keluarga, beribadah, maupun menjalankan aktivitas digital lainnya,” jelasnya.

Load More