“Jadi kita melihat alarm bahwa masyarakat semakin permisif terhadap politik uang melalui serangkaian Pemilu yang mereka lalui sampai hari ini,” ujar Dwita saat ditemui di Kantor KPU Provinsi Bali, Jumat (14/3/2025).
“Kalau ini dibiarkan, tentu saja akan menjadi persoalan bagi masyarakat dan masa depan demokrasi kita,” imbuhnya.
Namun demikian, sekitar 52 persen dari responden juga mengakui tetap memilih paslon sesuai hati nuraninya meski menerima politik uang.
Menilik dari hasil tersebut, Dwita menilai jika penggalakan edukasi politik dan demokrasi menjadi salah satu solusi. Termasuk juga dengan melakukan edukasi terhadap politik uang.
Baca Juga: Trans Metro Dewata Hidup Lagi, Rp 16 Miliar Digelontorkan Oleh Pemkot Denpasar
Sementara itu, KPU Provinsi Bali menilai memiliki tugas besar untuk memperbaiki angka tersebut ke depannya.
Terlebih, dikhawatirkan angka yang bertumbuh itu semakin lama dapat menjadi budaya di masyarakat Bali.
Selain itu, budaya tersebut tidak hanya berdampak bagi pemilih, namun juga berdampak bagi calon peserta pada Pemilu.
Karena, biaya berpolitik bisa menjadi bertambah dengan tingginya kebutuhan untuk menggunakan politik uang.
“Saya menyepakati bahwa sesuatu hal yg permisif akan menjadi kebiasaan dan ketika kebiasaan akan jadi proses budaya,” ujar Komisioner KPU Provinsi Bali, I Gede John Darmawan saat ditemui pada kesempatan yang sama.
Baca Juga: Penyebab Penumpang Dan Penerbangan Domestik di Bali Turun Hingga 11 Persen
“PR besar lagi kami penyelenggara Pemilu. Tentu saja PR besar juga bagi peserta Pemilu karena kalau dibiarkan tentu cost (biaya) politik akan tinggi,” imbuh dia.
Berita Terkait
-
BRI Salurkan Bantuan di Yogyakarta melalui Program CSR 'Berbagi Kasih Bersama BRI'
-
Isi Hampers Lebaran Sembako yang Paling Dicari: Dijamin Bermanfaat!
-
Berharap Nikah Lagi Dengan Desta, Masa Lalu Sedih Natasha Rizky di Bali Terungkap
-
5 Contoh Parcel Sembako Lebaran 30 Ribu, Dapat Isian Gula, Minyak hingga Beras
-
30 Kuliner Unik di Bali yang Wajib Dinikmati Wisatawan saat Berlibur
Terpopuler
- Gubri Wahid Pusing Mikirin Defisit APBD: Omongan Syamsuar Terbukti, Sempat Diejek SF Hariyanto
- Colek Erick Thohir, 5 Pemain Keturunan Grade A Siap Dinaturalisasi Timnas Indonesia Setelah Maret 2025
- Manajer Respons Potensi Dean James hingga Joey Pelupessy Rusak Keseimbangan Timnas Indonesia
- Eks Penyerang AZ Alkmaar Kelahiran Zwolle: Saya Dihubungi PSSI
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur yang Lagi Pusing gegara Riau Defisit Anggaran
Pilihan
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
IHSG Anjlok, Bos BEI Salahkan Donald Trump
-
IHSG Anjlok, Pertumbuhan Ekonomi RI Kena Pangkas Lagi Dibawah 5 Persen Pada 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Vivo V50 5G vs Vivo V40 5G, Model Mana yang Lebih Bagus?
-
IHSG Anjlok, Isu Sri Mulyani Mundur dan Para Ekonom Pesimis jadi Biang Kerok?
Terkini
-
Antisipasi PLN Saat Beban Puncak Kelistrikan Bali Mencapai 904 MW Saat Lebaran
-
Volume Penerbangan Saat Musim Mudik Tinggi, Pertamina Tambah Stok Avtur di Bali
-
Hadiah yang Paling Disukai Masyarakat Bali : Uang, Sembako Dan Perbaikan Tempat Ibadah
-
Makna Festival Holi yang Dirayakan Oleh Warga India, Keturunan Dan Bali
-
Jadwal Imsakiyah 18 Ramadan 1446 H Untuk Kota Denpasar, 18 Maret 2025