SuaraBali.id - Rp 16 Miliar dianggarkan Pemerintah Kota Denpasar untuk mengaktifkan kembali bus Trans Metro Dewata (TMD) yang berhenti beroperasi sejak 1 Januari 2025 tersebut.
"Kami sudah rapat dengan Bapak Gubernur yang mana Denpasar ini berkontribusi ikut urunan Rp16 miliar untuk mengaktifkan Trans Metro Dewata," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat rapat bersama DPRD di Kantor DPRD Kota Denpasar, Bali, Senin (17/3/2025) sebagaimana dilansir Antara.
Kesepakatan pun telah rampung berdasarkan rapat dengan Gubernur Bali Wayan Koster.
Sehingga bus Trans Metro Dewata akan segera kembali beroperasi.
Adapun biaya pengoperasian Trans Metro Dewata itu diambil dari APBD Provinsi Bali dan daerah di Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan).
Sedangkan Pemerintah Provinsi Bali menanggung 30 persen pembiayaan operasional bus Trans Metro Dewata, sedangkan 70 persen diambil dari APBD daerah di Sarbagita.
Pembiayaan itu dinlai pentung karena pemerintah pusat sudah tidak membiayai operasional Trans Metro Dewata.
Keberlanjutan Trans Metro Dewata ini didukung Wali Kota Denpasar karena persyaratan kota, wajib memiliki transportasi umum.
Akan tetapi pihaknya hanya mendukung operasional bus Trans Metro Dewata yang memiliki feeder.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
"Salah satunya yang kami dukung yang pertama (rute) dari Sudirman ke Universitas Udayana di Jimbaran. Lalu yang (rute) Ubung ke Sanur, Ubung ke Bandara dan Ubung ke Ubud," katanya.
Ia berharap operasional bus Trans Metro Dewata diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya transportasi umum.
Sebelumnya Bus Trans Metro Dewata (TMD) alias bus merah kini sudah resmi berhenti beroperasi.
Hal ini lantaran bantuan dana Kementerian Perhubungan untuk Trans Metro Dewata habis 31 Desember 2024.
Padahal kawasan Bali masih membutuhkan transportasi umum untuk mengurai kemacetan.
"Sedikitnya terdapat hampir 200.000 penumpang setiap bulan atau 6.400 orang setiap hari menggunakan angkutan umum. Jumlah ini hanya diperoleh dari 6 koridor saja yang sejatinya belum menghubungkan semua wilayah Sarbagita. Bisa dibayangkan bagaimana jika koridornya semakin lengkap, diyakini jumlah pengguna akan semakin banyak,” kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Bali, I Made Rai Ridharta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah