Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 17 Maret 2025 | 17:01 WIB
Bus Trans Metro Dewata [Instagram @transmetrodewata]

Ia berharap operasional bus Trans Metro Dewata diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya transportasi umum.

Sebelumnya Bus Trans Metro Dewata (TMD) alias bus merah kini sudah resmi berhenti beroperasi.

Hal ini lantaran bantuan dana Kementerian Perhubungan untuk Trans Metro Dewata habis 31 Desember 2024.

Padahal kawasan Bali masih membutuhkan transportasi umum untuk mengurai kemacetan.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar

"Sedikitnya terdapat hampir 200.000 penumpang setiap bulan atau 6.400 orang setiap hari menggunakan angkutan umum. Jumlah ini hanya diperoleh dari 6 koridor saja yang sejatinya belum menghubungkan semua wilayah Sarbagita. Bisa dibayangkan bagaimana jika koridornya semakin lengkap, diyakini jumlah pengguna akan semakin banyak,” kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Bali, I Made Rai Ridharta.

TMD di Bali diluncurkan pada 2020. Koridor pertama meluncur di September 2020 dan ditambah jadi 2 koridor pada penghujung tahun yang sama.

Hingga 2021, ada 4 koridor yang dilayani dengan total penumpang 1,8 juta atau tingkat keterisian mencapai 30,27 persen.

Selanjutnya pada 2022 dioperasikan 5 koridor dan berhasil mengangkut 2,39 juta orang dengan load factor mencapai 37,31 persen.

Sepanjang 2023 TMD Bali mengangkut 2,07 juta orang dengan load factor 38 persen.

Baca Juga: Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025

Angka ini menunjukkan kenaikan minat masyarakat menggunakan angkutan umum.

Load More