SuaraBali.id - Warga dan nelayan di Teluk Sanggar, Desa Mbuju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, dan Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat berkerumun di pesisir pantai demi menangkap Ikan Nike atau Ifu dalam bahasa Bima dan Dompu yang muncul ke permukaan.
Dalam seminggu terakhir ini di pesisir pantai Jala, Pantai Abu Ila hingga Matompo, masyarakat berbondong ke laut untuk berburu dan membeli ikan musiman tahunan ini.
Ikan Ifu sendiri adalah ikan kecil yang hidup bergerombol dalam satu kelompok besar dan memiliki musimnya sendiri, biasanya dalam sebulan hanya ada satu kali musim saat ikan ini bisa dijaring oleh nelayan.
Kemunculan ikan ini mengikuti arus Sungai sehingga warga berlomba menangkapnya.
Ukuran ikan ini kecil antara 2-4 centimeter dan memiliki keunikan tersendiri. Sedangkan siklus kemunculannya dalam jumlah besar pada satu lokasi tertentu, membuat segerombolan ikan ini sangat misterius.
Ikan itu bisa diolah dari keadaan segar, menjadi makanan seperti perkedel, tumis dan pepes. Dimana semua olahannya tak bisa disimpan lama.
Masyarakat setempat biasa menangkap ikan ini secara berkelompok secara tradisional dengan perahu dan jaring tradisional, ada juga yang menangkap dengan menggunakan kelambu, ember dan berbagai wadah seadanya
Salah seorang pemburu ifu asal Desa Mbuju, Ahmad M. Sidik mengatakan sudah hampir seminggu dirinya terus turun ke laut untuk berburu Ifu.
"Setiap hari saya bersama anak dan istri turun melaut, untuk mencari Ifu," katanya Jumat (28/2/2025).
Baca Juga: Hilang di Banjir Bandang Bima, Jenazah Juliani Ditemukan di Labuan Bajo
Menurutnya ikan ini menjadi berkah untuk masyarakat pesisir, nelayan, dan masyarakat umum.
"Buat kami saat musim paceklik seperti ini, ikan ini menjadi rezeki yang tiada tara. Sebelumnya, kami nganggur, mau turun di laut hujan badai angin, mau cari makan di darat tidak ada yang bisa dilakukan," terangnya.
Dalam perburuan Ikan Nike ini, dalam sehari Ahmad dan keluarga bisa mendapatkan dua sampai tiga baskom besar hingga karung-an.
"Dari hasil itu kami sekeluarga bisa menghasilkan Rp700 ribu sampai Rp1,5 juta. Alhamdulillah, dapur kami bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Demikian pula dengan Abdurahman warga Desa Sandue yang menyebut ini adalah musim rezeki.
"Musim Ifu merupakan musim rezeki bagi kami nelayan dan masyarakat umum, dalam sehari saya bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp500 ribu sampai Rp800 ribu karena ikan ini laris manis pada musimnya," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu