SuaraBali.id - Suhu panas yang terjadi di sebagian wilayah Bali dalam dua hari terakhir ini mencapai angka maksimum 36 derajat celcius yang dikategorikan ekstrem.
“Dua stasiun mencatat dalam kategori suhu ekstrem,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III Wayan Musteana di Denpasar, Bali, Rabu (5/2/2025).
Sedangkan Stasiun Geofisika BMKG di Sanglah Kota Denpasar dan Stasiun BMKG di Negara Kabupaten Jembrana mencatatkan suhu panas mencapai maksimum 36 derajat Celcius.
Padahal data rata-rata normal untuk suhu udara pada Februari dalam kurun waktu 30 tahun terakhir pada 1990-2020 di Stasiun Geofisika Sanglah mencapai maksimum 32,5 derajat Celcius.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Bali Berubah-ubah, Ini Imbauan BMKG Kepada Masyarakat
Sedangkan di Stasiun Klimatologi di Negara, Kabupaten Jembrana mencapai 31,3 derajat Celcius.
Mengacu kepada Peraturan Kepala BMKG Nomor KEP 9 Tahun 2010 tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrem, ada pun suhu udara yang disebut ekstrem jika kondisi suhu udara mencapai tiga derajat atau lebih di atas suhu normal yang tercatat di stasiun setempat.
Menurut prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar Wulan Wandarana Kadek Setiya Wati menjelaskan suhu panas tersebut diprakirakan terjadi hingga beberapa hari mendatang.
Hal ini disebabkan posisi matahari sekarang berada di wilayah selatan dan pergerakannya menuju ekuator.
Apabila di suatu wilayah tidak ada atau kurang adanya pembentukan awan, maka menyebabkan panas matahari langsung ke permukaan bumi.
Baca Juga: Waspada, NTB Siaga Hujan Lebat Akhir Januari 2025
Berdasarkan data prakiraan cuaca BBMKG Wilayah III Denpasar, saat ini wilayah Bali masih mengalami musim hujan dengan puncak terjadi pada Desember 2024 dan Januari 2025.
Namun dalam beberapa hari mendatang intensitas hujan akan mengalami penurunan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pulau Dekat Tanah Leluhur Kevin Diks Diguncang Gempa 6 SR, BMKG Minta Waspada
-
Darurat Gaza: Puluhan Ribu Warga Tinggal Tanpa Perlindungan di Tengah Cuaca Memburuk
-
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Yogya 1 Februari 2025, Pusatnya di Laut
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Pemprov DKI Pertimbangkan Modifikasi Cuaca, Legislator PKS Ingatkan Harus Ada Rekomendasi BMKG
Terpopuler
- Iwan Fals Diperiksa Polres Jaksel, Kasus Apa?
- Kevin Diks: Saya Tak Dibutuhkan di Sana
- Karyawan PT Timah Hina Honorer Pakai BPJS, Rieke Diah Pitaloka: Kabarnya Masih Ada Sprindik Kasus Korupsi
- Respons Alex Pastoor Lihat Kualitas Pemain Indonesia di Persija vs PSBS Biak: Semua Talenta...
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
Pilihan
-
Praktik Prostitusi di Gunung Kemukus Sragen Terungkap, Ritual Seks Hidup Lagi?
-
Heboh Pengunjung Kena Pungli di IKN, Diminta Parkir dan Pengawalan Sampai Rp 250 Ribu
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi Note 14 Pro 5G vs Samsung Galaxy A35 5G
-
Didominasi Bahan Bakar Mineral, Ekspor Kaltim Tembus 2,4 Miliar Dolar AS
-
Curhat Dapat Proyek di Rumah Menteri IKN, Kontraktor Malah Rugi Ratusan Juta
Terkini
-
Suhu Panas Dua Hari Terakhir di Bali Ekstrem Capai 36 Derajat Celcius
-
Perampokan WNA Ukraina : 9 Pelaku Masih Diburu, Diduga Bersembunyi di Bali
-
Pura-pura Jadi Polisi, Penipu Ini Targetkan Pengendara Berperawakan Kecil
-
Cabuli Murid di Perpustakaan, Guru SDIT di Mataram Jadi Tersangka
-
Wajib Tumbler, Bali Perkuat Aturan Kendalikan Sampah Plastik di Sektor Pariwisata