Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 04 Februari 2025 | 20:23 WIB
Ilustrasi dosen marah, [Shutterstock]

"Sudah komunikasi tapi kan beliau di bawah kementerian jadi hanya menyampaikan saja ke pimpinan. Sudah disepakati dengan Komisi X dan Kementerian Keuangan sudah disepakati Rp2,5 triliun untuk tukin tahun 2025," katanya.

Akan tetapi sambungnya, dari alokasi anggaran yang disiapkan hanya untuk sebagian dosen ASN yang akan mendapatkan.

Dosen ASN yang akan mendapatkan yaitu yang termasuk ke dalam LLDIKTI dan PTN BLU.

"Tapi hanya sedikit saja. Kalau dirata-ratakan itu 30 ribu orang atau seitar Rp3-4 juta per orang. Ini hanya untuk tahun 2025. Kalau sudah lewat hangus kata menteri," katanya.

Baca Juga: Waspada! NTB Siaga Cuaca Ekstrem & Gelombang Tinggi Hingga 6 Februari

Diterangkannya, selama ini dosen ASN hanya mendapatkan gaji saja. Karena jika dibandingkan dengan ASN lainnya, pendapatan dosen lebih sedikit. Artinya, ASN sudah mendapatkan tunjangan kinerja daerah (TKD).

"Ini kan (TKD) dari daerah. Tapi kan dosen dapat gaji saja. Makanya mau mogok mengajar," katanya.

Sementara itu, dosen Teknik Pertanian di Universitas Muhamadiyah ini menegaskan mogok mengajar akan dilakukan pada bulan Maret mendatang. Karena para dosen ASN meminta agar tukin yang dijanjikan bisa dibayarkan pada bulan Februari ini.

"Pembelajaran ini kan awal Maret mulainya. Tidak mengajar nanti satu bulan, dua bulan, tiga bulan sampai cair tukin nya. Nanti kalau dosen tidak mengajar mahasiswa suruh demo saja," tegasnya.

Sementara itu, Dosen Universitas Mataram Dr. Firmansyah mengharapkan persoalan pembayaran tukin tidak sampai menganggu kinerja dan berimplikasi pada kualitas pendidikan di Indonesia. Karena pembayaran tukin ini juga berdampak pada pemenuhan kebutuhan para dosen sehingga harus terpenuhi.

Baca Juga: Sedang Memancing Belut, Warga Malah Dikagetkan Dengan Tulang Manusia Berserakan

"Ini kan berpotensi ke dosen mogok. Tapi mudah-mudahan itu tidak terjadi," katanya.

Load More