SuaraBali.id - Kesiapan stok bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah mulai diantisipasi oleh Dinas Perdagangan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak panik buying dengan membeli berbagai kebutuhan pokok secara berlebihan. Terlebih biasanya saat puasa masyarakat akan membayangkan dan ingin membeli makanan enak.
Termasuk beras, ketika puasa banyak juga yang membeli beras dengan kualitas lebih baik sehingga stok beras berbagai jenis juga harus dipastikan aman selama Ramadhan hingga Lebaran.
"Jangan sampai kebutuhan pokok masyarakat tidak terpenuhi karena permintaan tinggi, dan akibat panik buying," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Kabid Bapokting), Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida, Sabtu (1/2/2025).
Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat bulan puasa bahan pokok dari pabrikan yang perlu diantisipasi adalah gula sebab biasanya selama bulan puasa masyarakat cenderung mau yang manis-manis.
Gula juga jadi incaran untuk kebutuhan membuat kue persiapan Idul Fitri, begitu juga dengan telur dan minyak goreng yang rata-rata meningkat.
Sedangkan kebutuhan komoditas pertanian yang harus diantisipasi adalah cabai rawit sebab rata-rata orang Lombok, berbuka dengan menu khas yakni pelecing dengan menggunakan bahan utama kangkung dengan bumbu utama dibutuhkan adalah cabai.
"Kalau tidak pedas, namanya bukan pelecing. Sesuai namanya orang Lombok, tidak bisa makan kalau tidak ada Lombok (cabai)," katanya.
Untuk harga cabai rawit di Kota Mataram, katanya, saat ini sudah mulai turun dari harga sebelumnya Rp95.000-Rp100.000 per kilogram, sekarang sudah menjadi Rp60.000 per kilogram.
Baca Juga: Telur Asin Desa Cermen, Produk Binaan Astra yang Berdayakan Ibu Rumah Tangga
Sedangkan bawang merah yang sebelumnya Rp40.000 per kilogram, mulai turun menjadi Rp28.000 per kilogram. Tomat juga begitu dari Rp20.000 per kilogram, turun Rp15.000 per kilogram.
Penurunan harga komoditas pertanian itu disebabkan karena faktor cuaca sudah mulai membaik sehingga cabai, bawang, tomat dan kebutuhan lain dari luar daerah sudah bisa masuk sehingga stok terpenuhi.
"Namun demikian, kondisi itu harus terus kami pantau agar harga tidak kembali naik menjelang dan saat Ramadhan," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran