Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 22 Januari 2025 | 19:21 WIB
Makanan yang tersisa dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Mataram. [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Pemberian makan siang bergizi gratis di lima sekolah di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah berjalan sejak Senin (13/1/2025). Selama lebih dari sepekan berjalan, menu yang diberikan kepada peserta didik bervariasi. Dan banyak dari mereka yang tidak menghabiskan semua menu.

Alasan para peserta didik tidak menghabiskan semua menu berbeda-beda. Mulai dari rasanya yang hambar, asin dan banyak juga yang tidak suka dengan sebagian menu yang disajikan.

Misalnya di SDN 3 Mataram, pembagian makanan gratis ini pada pagi hari. Sehingga tidak lagi menjadi makan siang melainkan sarapan gratis kepada peserta didik.

Pada hari kedelapan pemberian makan bergizi gratis ini, menu yang disajikan rata-rata sama yaitu tahu, sayur tumis, ayam.

Baca Juga: Tes Urin Dadakan di DPRD NTB, Pintu Dikunci Dan Dijaga Satpam, 15 Orang Absen

"Kadang ganti ayam itu sama telur, terus kalau sekarang Rabu (22/1/2025) ikan pakai tepung," kata Anisa kelas V.

Ia mengatakan, secara keseluruhan menu makanan yang diberikan enak. Hanya saja untuk tumis sayur ia menilai hambar atau kurang penyedap rasa.

"Enak tapi beberapa itu rasanya hambar. Untuk tahu, tempe sama sayur," katanya.

Selain itu, Anisa mengharapkan agar pemberian susu bisa segera direalisasikan seperti di daerah-daerah lain yang sudah mulai dibagikan makanan. Karena setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, susu disiapkan oleh orang tuanya.

"Kita berharapnya susu. Karena setiap pagi sebelum berangkat sekolah minum susu," katanya.

Baca Juga: Dilema Makan Siang Gratis: Siswa Senang, Kantin Rugi

Sementara itu, peserta didik yang lainnya Ayu misalnya mengaku tidak menghabiskan menu yang diberikan. Pasalnya, tumis sayur yang ada dalam makanan menurutnya terlalu pedas sehingga jarang dimakan.

"Saya tidak habiskan untuk sayurannya, tahu. Rasa sayurnya itu pedas," ungkapnya.

Meski begitu ia mengaku sangat senang diberikan makanan setiap pagi. Karena dengan pembagian makanan ini, bisa menghemat uang belanja sehingga bisa ditabung. "Bisa menghemat dan uang sakit bisa kita pakai lebih lama," kata Ayu.

Seperti pantauan Suara.com, tempat makanan yang sudah tersusun rapi dibuka satu persatu. Dimana, lauk pauk tahu dan sayur banyak tidak dihabiskan oleh peserta didik. Bahkan ikan goreng tepung juga masih banyak yang tersisa.

Kontributor Buniamin

Load More