Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 04 Januari 2025 | 11:40 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kedua kiri), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (kedua kanan) dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani (kanan) berpartisipasi membersihkan sampah kiriman di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

SuaraBali.id - Empat menteri Presiden Prabowo Subianto datang ke Bali lalu terjun membersihkan sampah kiriman yang menumpuk di pesisir Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025).

Mereka adalah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.

“Bayangkan puluhan tahun lagi lebih banyak sampah daripada ikan di laut, apalagi plastik yang susah terurai,” kata Menko Pangan Zulkifli Hasan.

Ia berujar apabila hal ini tak segera ditangani maka sampah di laut terutama plastic bisa mengancam ketahanan pangan, khususnya sektor perikanan, karena diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 600 ribu ton per hari.

Baca Juga: Bali Diperkirakan Masih Akan Diguyur Hujan Sampai Februari

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan penanganan sampah kiriman yang terjadi di Bali, termasuk Pantai Kuta menjadi prioritas pemerintah pusat dan daerah, karena membawa reputasi Indonesia di mata internasional.

Sampah kiriman itu terjadi saat musim angin barat yang berlangsung pada periode Oktober-Maret setiap tahunnya.

Hanif memperkirakan jumlah sampah kiriman di pesisir Bali pada 2024-2025 lebih tinggi dibandingkan pada 2020-2021 mencapai sekitar 6.000 ton dan pada 2023 sekitar 2.900 ton.

“(Pantai) Kuta ini menjadi prioritas, karena ini reputasi internasional kami di sini. Kami akan selesaikan maksimal,” ucapnya.

Menurutnya aksi bersih sampah laut yang dilakukannya ini sekaligus edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga: WNA Nakal di Bali Kini Mulai Banyak yang Jual Diri

Sebanyak 2.115 peserta mulai dari TNI, Polri, pelajar, kampus pariwisata Poltekpar Bali, komunitas masyarakat, tenaga kebersihan, Satgas Kuta, desa adat, lembaga swadaya masyarakat, media massa hingga pegiat media sosial terlibat dalam aksi bersih-bersih itu.

Kegiatan membersihkan sampah kiriman tersebut sempat dihentikan sementara karena hujan deras dan beberapa menit kemudian dilanjutkan kembali setelah hujan reda.

Sampah kiriman berupa plastik, bahan karet hingga kayu,dan sampah tersebut kemudian dipungut dan ditampung dalam karung dengan dibantu sedikitnya empat alat berat dan sejumlah truk.

Mereka kemudian melakukan pemilahan sampah plastik dan ditimbang untuk dibawa kembali ke tempat pengolahan sampah bekerja sama dengan mitra ketiga. (ANTARA)

Load More