SuaraBali.id - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali mengharapkan agar pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama untuk menanggung biaya operasional Bus Trans Metro Dewata yang berhenti beroperasi.
Ketua MTI Bali, I Made Rai Ridharta menjelaskan jika kendala anggaran dapat diatasi jika pemerintah dapat bekerja sama.
Dia mengharapkan pemerintah daerah yang mendapatkan layanan Bus TMD seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, dan Pemerintah Provinsi Bali dapat membagi tugas untuk menanggung biaya operasionalnya.
“Harapan kita bahwa kelima pemda ini duduk bareng, berkontribusi berapa untuk memberi layanan ini,” ujar Rai saat ditemui di Terminal Ubung, Denpasar, Kamis (2/1/2025).
Baca Juga: Bus Merah Bali Resmi Stop Beroperasi Setelah Bantuan dari Kemenhub Berhenti
Dia mencontohkan dengan biaya operasional per koridor TMD setiap tahunnya adalah Rp80 miliar. Sehingga, dia mengumpamakan setiap daerah mampu membantu sekitar Rp16 miliar untuk menjalankan kembali TMD.
Secara khusus, Rai juga menyampaikan pesan kepada Pemerintah Kabupaten Badung yang memiliki kemampuan fiskal dan pendapatan lebih banyak dari daerah lain di Bali. Dia mengharapkan agar Pemda Badung dapat bersedia membantu biaya operasional tersebut.
“Wilayah Badung ini kita berharap bisa melayani. Kita tahu fiskal Badung itu kuat. Silakan dilayani wilayah Badung. Sehingga beban dari kabupaten kota yang lain yang pendapatannya tidak sebesar Badung, bisa lebih ringan,” tuturnya.
Menurutnya hal itu harus diupayakan segera karena Bus TMD sudah mendapatkan sejumlah penumpang setia. Terlebih, dia juga mengetahui ada lebih dari 10 ribu orang yang menandatangani petisi agar Bus TMD dapat beroperasi lagi.
Terlebih, dia khawatir jika TMD absen dalam waktu yang lama, masyarakat kembali terbiasa bepergian dengan kendaraan pribadi dan akan lebih sulit untuk membiasakan masyarakat menggunakan kendaraan umum.
Baca Juga: Sore Terakhir di 2024, Begini Keadaan di Wilayah Kuta
“Betapa susahnya kita mengumpulkan orang yang mau naik angkutan umum, sekarang tiba-tiba angkutan umumnya tidak ada. Saya merasakan bagaimana mereka kecewa,” ujarnya.
Kita tahu semua kan ada petisi ini, petisinya sudah sampai 10 ribu. Kalau 10 ribu orang ini akan benar-benar menggunakan angkutan umum dalam hal ini TMD, lumayan ini mengurangi beban jalan,” pungkas Rai.
Bus Trans Metro Dewata berhenti beroperasi mulai Rabu (1/1/2025). Hal tersebut dikarenakan Pemprov Bali belum mampu mendanai operasional bus yang sebelumnya didanai oleh pemerintah pusat tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Bus Wisata Terjun ke Jurang di Kolombia, 13 Orang Tewas dan 29 Luka-Luka
-
WNA Korea Selatan yang Hilang Di Gunung Agung Ditemukan Tewas di Jurang Berbatu
-
Kecelakaan Maut Bus Wisata di Thailand: 5 Tewas, 30 Luka-Luka
-
Menikmati Syahdunya Bali dengan Berwisata di Danau Batur yang Eksotis
-
Gigi Susu Canggu Tempat Apa? Kini Hits Sampai Wisatawan Rela Antre untuk Berfoto di Depan Bangunannya
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Bela Timnas Belanda
- Penggunaan Kata 'Para' Gibran Dibandingkan dengan 'Fon' Anies, Warganet: Baru Tau Kalau...
- Blak-blakan Felix Siauw Akui Tak Suka Ustaz Adi Hidayat: Merepotkan Ini Orang...
- Sikap Gibran Tak Beri Sambutan Lagi Jadi Sorotan, Lebih Suka Diajak Selfie
- Jay Idzes: Ini Gila, Saya Bermimpi....
Pilihan
Terkini
-
Cerita Pekak Renda, Penjual Sate yang Pantang Minta Uang ke Anak
-
Menteri LH Sebut Sampah Kiriman di Bali Berasal dari Sungai di Jawa
-
Datang ke Bali, Empat Menteri Ini Bersihkan Sampah di Pantai Kuta
-
Gagal di Era Jokowi, Menteri Prabowo Kembali Rencanakan Penutupan TPA Suwung Tahun 2026
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Ajang Global untuk UMKM Indonesia