Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 11 Desember 2024 | 16:18 WIB
Rekonstruksi yang digelar oleh Polda NTB terhadap tersangka pelecehan seksual, I Wayan Agus Suartama, alias Agus Buntung. [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Rekonstruksi yang digelar oleh Polda NTB terhadap tersangka kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah seorang penyandang disabilitas tanpa tangan, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung menarik perhatian warga.

Warga yang turut menonton rekonstruksi tersebut pun merasa miris.

Salah seorang warga Eni Noviyani mengatakan setiap hari melihat Agus menggunakan sepeda motor miliknya yang sudah dimodifikasi. Dengan keterbatasan yang dimiliki, sebelumnya warga merasa bersimpati.

"Tidak percaya sebelumnya karena dia tidak ada tangannya. Sering lihat karena saya jualan di sini," katanya Rabu (11/12/2024) siang.

Baca Juga: Bali Diprediksi Diserbu Turis, Okupansi Hotel Tembus 100% Saat Nataru

Namun setelah viral di media sosial, ia mengaku ikut miris dengan apa yang dilakukan Agus. Karena sebelumnya yang dilihat hanya aktivitas Agus yang tanpa tangan sering lewat yaitu pagi dan sore hari.

"Saya sering ketemu sore dia jalan dah. Saya juga pernah lihat dia jalan sama pacarnya pakai pakaian Bali ketika mau pergi sembahyang," katanya.

Sebagai seorang ibu, ia merasa marah. Pasalnya anak perempuannya juga pernah dikedipkan oleh Agus dan untungnya tidak direspons.

Hal ini diceritakan anaknya ketika berita tentang kasus Agus mulai viral di media sosial.

"Dia cuma dikedipkan saja tidak sampai ngobrol. Dan sudah saya bilang untuk hati-hati sama dia (anaknya)," katanya.

Baca Juga: 10 Selebgram di Bali Ditangkap Karena Promosikan Judi Online, Raup Jutaan Rupiah Per Minggu

Warga lainnya Nurmini mengungkapkan kekecewaannya terhadap apa yang dilakukan Agus kepada korban-korbannya. Dengan keterbatasan yang dia miliki, nyatanya mampu melakukan hal yang melanggar hukum.

"Kalau anak cucu saya digitukan ngamuk saya. Pingsan saya. Kasihan saya lihat. Untung saja cucu saya tidak kena. Saya tidak suka ini," katanya.

Apa yang dilakukan Agus tegas Nurmini merusak masa depan korban apalagi yang masih berusia anak-anak. Karena berdasarkan data yang dihimpun Polda NTB, sudah ada tujuh korban yang diperiksa dua diantaranya berusia anak-anak.

Kontributor Buniamin

Load More