SuaraBali.id - Dua orang tahanan kasus narkotika gembong Bali Nine di Lapas Kerobokan tengah menunggu kepastian pemindahan mereka kembali ke Australia. Sambil menunggu waktunya, Matthew Norman dan Si Yi Chen mengisi waktu mereka dengan membuat kerajinan.
Matthew dan Chen tengah beraktivitas di Bengkel Kerja (Bengker) Lapas Kelas IIA Kerobokan, Kabupaten Badung saat ditemui beberapa waktu lalu.
Mereka berdua nampak mengenakan baju tahanan berupa baju kerah polo yang sama seperti tahanan lainnya di Bengker.
Matthew saat ditemui sedang menyablon kain. Sementara, Chen sibuk dengan kerajinan perak yang dibuatnya. Namun demikian, mereka enggan berkomentar soal rencana pemindahan mereka kembali ke negaranya.
Baca Juga: Lapas Bangli Berikan Transparansi Soal Scott Rush Bali Nine Agar Tak Ada Kecemburuan
Pada kesempatan yang sama, Komisi XIII DPR RI yang membidangi Hukum, Hak Asasi Manusia, Keimigrasian dan Pemasyarakatan serta Penanggulangan Terorisme juga tengah melakukan kunjungan kerja ke sana.
Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya juga nampak berbincang ringan dengan Matthew.
Kepada Willy, Matthew mengaku sudah bisa berbicara Bahasa Indonesia dan sedikit Bahasa Bali selama dia ditahan.
”Dari umur 18 tahun di sini?” tanya Willy.
“Ya. Sekarang umurku 38 tahun,” jawab Matthew dalam Bahasa Inggris.
Baca Juga: Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
Ditemui usai kunjungan kerja, Willy menjelaskan jika meski saat ini pemindahan tahanan belum memiliki peraturan turunan, namun dia menyambut niat baik yang hendak dilakukan itu.
“Jadi good political will, kan harus kita ingin bersambung,” ujar Willy.
“Walaupun kita belum punya aturan turunannya tapi setidak-tidaknya ini adalah prinsip,” imbuhnya.
Willy juga mengaku setelah kunker tersebut akan mendiskusikan rancangan peraturan turunan terkait hal itu bersama Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim yang juga turut mendampingi kunker tersebut.
Sebelumnya, Menko Hukum, HAM, Imigras, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan pemerintah Indonesia tengah menunggu respons dari Pemerintah Australia terkait syarat yang diajukan untuk proses pemindahan kelima napi Bali Nine ke Australia. Dia menyampaikan jika memungkinkan, kepindahan mereka akan dilakukan Bulan Desember ini.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Review Perjalanan Rival ASEAN di AFC U-17, Thailand Merana, Vietnam-Australia Terancam
-
Nasib 4 Wakil ASEAN di AFC U-17: Indonesia Berjaya, Vietnam-Australia di Tepi Jurang Kegagalan!
-
Akhirnya! Kevin Diks Blak-blakan Dosa Besar Gagal Penalti Hingga Dibantai Australia
-
Terkuak Kondisi Ruang Ganti Timnas Indonesia Pasca Dilibas Australia: Rizky Ridho Jadi Penyelamat
-
Dua Pemain Timnas Indonesia yang Kantongi Kartu Kuning Jelang Lawan China
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran