Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 13 November 2024 | 15:51 WIB
Situasi Terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (13/11/2024) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Pembatalan sejumlah penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur juga memberikan efek kepada pariwisata di Bali. Sejumlah turis asing yang sedang berlibur di Bali harus memperpanjang masa liburannya di Bali.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.

“Memperpanjang (masa liburan) ya, memperpanjang karena banyak (penerbangan) yang tertunda,” ujar Rai saat dihubungi Suara.com pada Rabu (13/11/2024).

Dari informasi yang dia himpun, kebanyakan memang turis asal Australia yang terdampak akibat pembatalan penerbangan tersebut. Sehingga, mereka harus memperpanjang masa tinggalnya di Bali.

Baca Juga: 22 Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Dibatalkan Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Hal tersebut juga berlaku sebaliknya. Karena penerbangan menuju Bali dari Australia juga ditunda, sehingga banyak yang terpaksa membatalkan rencananya berlibur ke Bali. Pesanan hotel dan penginapan yang juga telah dilakukan sebelumnya juga harus dibatalkan.

“Jadi itu sudah biasa. Tapi yang menunda berangkat (ke Bali), yang masih libur juga masih di sini,” tuturnya.

Namun, menurutnya pembatalan penerbangan itu bukan hal yang harus dikhawatirkan dan menurutnya sudah biasa terjadi.

Seperti yang sebelumnya diberitakan, sebanyak 90 penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai harus dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Untuk Rabu (13/11) hingga pukul 13.00 WITA terdapat 26 penerbangan domestik, yaitu 13 keberangkatan dan 13 kedatangan yang terdampak. Sementara terdapat 64 penerbangan internasional, yakni 34 keberangkatan dan 30 kedatangan yang terdampak.

Baca Juga: Ruang Udara di Manggarai Barat Masih Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki

Penerbangan maskapai Australia adalah yang paling banyak terdampak karena jalur penerbangan yang juga harus melewati areal debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More