SuaraBali.id - Kemunculan buaya liar di Teluk Bumbang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah dinilai meresahkan masyarakat.
Untuk itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membentuk tim terpadu untuk penanganan.
"Kami telah melaksanakan rapat koordinasi dan melakukan pembentukan tim terpadu untuk penanganan buaya itu," kata Kepala SKW I Lombok BKSDA NTB Bambang Dwidarto, Jumat (1/11/2024).
Menurutnya tim ini akan melibatkan petugas BKSDA, Satpol Air Polres Lombok Tengah, BPBD, Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah dan pihak terkait lainnya.
"Tim terpadu ini akan melakukan penanganan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Artinya tim ini akan melakukan penangkapan ke depan," katanya.
Pihaknya juga telah memasang spanduk himbauan di sekitar lokasi munculnya buaya tersebut, agar masyarakat mengurangi aktivitas dan bisa lebih waspada saat beraktivitas di sekitar lokasi.
"Itu salah satu upaya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Ia mengatakan buaya ini merupakan hewan yang dilindungi pemerintah, sehingga diharapkan masyarakat tidak melakukan tindakan di luar ketentuan dan pihak akan melaksanakan upaya penanganan.
"Hewan ini harus dilindungi, kami tangkap baru diserahkan ke lokasi konservasi di Lombok Utara," katanya.
Baca Juga: Debat Paslon, Cawagub NTB Nomor 2 Salah Ucap Malah Ajak Dukung Lawannya
Berdasarkan informasi masyarakat, buaya ini muncul di Teluk Bumbang, Desa Mertak pada September 2024 atau menjelang ajang MotoGP Indonesia.
"Sosialisasi sudah kami lakukan dan saat ini sedang dilakukan penanganan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah