Shin Tae yong sendiri mengaku tak tahu bahwa dirinya akan mendapatkan golden visa langsung dari Presiden Jokowi. Ia malah bingung karena bisa mendapatkan fasilitas tersebut.
"Jujur saya sebetulnya nggak tahu ada golden visa. Tapi begitu tahu ini yang pertama kali akan mendapatkan golden visa, sedikit bingung juga, apalagi disahkan oleh pak presiden langsung. Jadi sangat senang dan berarti bagi saya," kata Shin Tae young ditemui usai acara peresmian golden visa di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Menurut Shin Tae yong pemberian fasilitas itu jadi pemacu dirinya untuk lebih bekerja keras sebagai pelatih.
"Utuk golden visa ini merasa harus bekerja keras lagi untuk Indonesia. Karena memang sepakbola Indonesia masih di bawah secara rangking. Jadi harus bekerja keras menjelang piala dunia yang akan datang," tuturnya.
Sebagai pelatih Timnas Indonesia selama 4,5 tahun terakhir tidak sia-sia. Pemberian golden visa tersebut dipandang Shin Tae young sebagai suatu penghargaan bagi dirinya.
Bukan Upaya Jual Negara ke WNA
Kekhawatiran publik pada awal peluncurannya adalah, cara ini seolah 'menjual' negara kepada pihak asing. Namun hal ini telah dibantah oleh Dirjen Imigrasi Silmy Karim.
Menurutnya yang berpikir demikian sebenarnya belum memahami konsep golden visa.
Golden Visa sebenarnya sekadar izin masuk untuk tinggal di Indonesia selama beberapa tahun bagi WNA, dengan syarat menanam modal investasi. Sehingga, ada manfaat yang didapatkan juga oleh Indonesia.
Baca Juga: WNA Jerman Dan Rusia Mendaki Gunung Agung di Meskipun Sudah Ada Larangan
"Apa yang dijual? Orang cuma masuk saja. Kalau cuma izin masuk saja, saya rasa itu bukan jual, tapi memberi akses masyarakat internasional melihat potensi Indonesia, ikut berkontribusi terhadap ekonomi dan membuka lapangan kerja," kata Silmy.
Menurut Imigrasi, Golden Visa ini justru mencegah masuknya WNA yang tidak berkualitas dan tidak ada manfaatnya bagi Indonesia. Fenomena WNA tidak berkualitas seperti itu, kata Silmy, banyak dijumpai di Bali karena merenggut pencaharian warga lokal tapi izin ilegal.
"Yang saya lagi perangi ini WNA tidak berkualitas. Di Bali, kalau bisa kita sebutkan, sudah 2 bulan operasi setiap hari, kita menyisir setiap gang. Siapa saja WNA yang melakukan kegiatan UMKM, kita proses, kita cek perizinannya, kita cek status izin tinggal beserta izin kerja," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran