SuaraBali.id - Sebanyak 1.400 kamar hotel di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat sudah dipesan oleh tamu-tamu MotoGP Mandalika yang berlangsung pada 27-29 September 2024.
Asosiasi Hotel Mataram (AHM), mengatakan kamar-kamar tersebut bahkan sudah dibayar.
"Sebanyak 1.400 kamar itu bahkan sudah dibayar," kata Sekretaris Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Rega Fajar Firdaus, Senin (16/9/2024).
Reza mengatakan, jumlah kamar yang sudah dipesan itu khusus dari 35 hotel yang masuk dalam anggota AHM dengan total kamar sebanyak 2.800.
Baca Juga: Pelamar CPNS di Mataram Keluhkan Soal E-Materai yang Sulit, Padahal Biasanya Beli di Warung
Dengan demikian, katanya, sisa kamar hotel yang belum terisi sebanyak 1.400 kamar atau 50 persen dari total kamar yang disiapkan anggota AHM.
"Kondisi itu, sama seperti tahun-tahun sebelumnya dan biasanya kamar hotel akan penuh pada H-2 pelaksanaan. Biasanya tamu memesan 'last minute'," katanya.
Kondisi inilah yang biasanya dimanfaatkan oleh para "calo-calo" untuk menjual kamar hotel dengan harga tinggi atau di luar ketentuan.
Padahal berdasarkan Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi, tarif hotel di Kota Mataram maksimal dinaikkan dua kali lipat karena berada pada zona dua penyangga MotoGP.
Dalam regulasi itu menetapkan batas atas tarif hotel maupun penginapan di gelaran MotoGP yang ditetapkan sesuaikan zonasi, yaitu pada zona 1 untuk hotel di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika, Lombok Tengah boleh menaikkan tarif tiga kali lipat dari harga biasa.
Baca Juga: Volunteer MotoGP Gratis, Syaratnya Bisa Berbahasa Inggris Pasif
Sementara zona 2 untuk hotel di kawasan Kota Mataram kenaikan tarif sebesar 2 kali dari harga biasa, dan zona 3 untuk hotel di kawasan Senggigi Lombok Barat dan Gili Lombok Utara dengan kenaikan tarif 1 kali dari harga biasa.
"Kami di Mataram maksimal boleh menaikkan harga dua kali lipat. Tapi yang terjadi saat ini dari hotel kenaikan paling tinggi 50 persen," katanya.
Artinya kalaupun terjadi kenaikan signifikan, lanjutnya, biasanya dijual oleh agen biro perjalanan pariwisata dari tangan pertama, sampai tangan kedua, ketiga, bahkan seterusnya sehingga harga hotel cenderung tinggi.
Namun setelah ditelusuri lagi terhadap tingginya harga hotel tersebut ternyata karena agen menjual dengan sistem paket.
Dengan layanan antar jemput, jalan ke objek wisata tertentu, bahkan termasuk tiket nonton MotoGP.
"Sementara harga hotel yang kami berikan sudah sesuai ketentuan, tapi tatkala di agen itu di luar kendali kami," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya berharap ke depan pemerintah daerah juga bisa membuat regulasi terkait dengan keberadaan agen pariwisata sehingga para tamu tidak enggan menginap di Mataram.
"Kita masih punya kesempatan tujuh tahun atau tujuh kali pelaksanaan MotoGP Mandalika dari kontrak 10 tahun," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Gagal Raih Juara Dunia, Apakah Pecco Bagnaia Ikuti Jejak Marc Marquez?
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
-
DNA MotoGP Dalam Kemasan 125cc, Intip Pesona Duet Aprilia RS125 dan Tuono 125
-
Motor GP25 Dapat Respons Baik dari Diggia, Terlihat Lima Tahun Lebih Maju
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2
-
Kunjungan Wisatawan ke Gunung Rinjani Tinggi, Sampah Capai 31 Ton di Jalur Pendakian