SuaraBali.id - Proyek kereta LRT di Bali atau Bali Urban Subway resmi mulai dibangun pada Rabu (4/9/2024). Proyek kereta bawah tanah itu direncanakan akan dibangun pada kedalaman 20-30 meter.
PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) yang menghimpun investor untuk proyek tersebut menjelaskan jika proyek tersebut juga akan melalui tanah yang di atasnya terdapat permukiman warga. Namun demikian, mereka menjamin proyek itu tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Melewati permukiman di bawahnya, jadi tidak mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujar Direktur Utama PT SBDJ, Ari Askhara saat ditemui pada Upacara Ngeruwak Bali Urban Subway di Kuta, Badung, Rabu (4/9/2024).
Meski begitu, Ari menyebut jika proyek pengeboran jalur LRT akan ‘bertabrakan’ dengan jalur sumur bor yang ada di permukiman warga. Sehingga, dia berencana untuk mengalihkan rumah warga yang menggunakan sumur bor menjadi menggunakan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Ari menyebut baru akan mendata kemungkinan rumah warga yang dilalui jalur LRT dan mendata jumlah sumur bor yang ada. Setelahnya, dia akan menyambungkan pipa yang terhubung dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PDAM menuju rumah warga yang terdampak.
Dia menyebut upaya tersebut untuk memberikan air yang lebih bersih kepada warga melalui PDAM.
“Air memang akan kita koordinasikan dengan PDAM. Kita akan membuat pipa primer dan sekunder, menghubungkan SPAM kepada rumah-rumah,” tuturnya.
“Ini bagian dari investasi kami. Sehingga di Badung selatan yang kami lalui tidak ada yang pakai sumur bor lagi karena ini yang menghabiskan air tanah dan menurunkan level tanah,” imbuh dia.
Selain itu, penggunaan air resapan tanah dari sumur bor juga sudah bertentangan dengan undang-undang yang ada. Namun, dia menilai banyak warga yang menggunakan air sumur bor karena tidak ada pilihan yang lain.
Baca Juga: Indahnya Tak Tertandingi: Jelajahi 10 Air Terjun Memukau di Pulau Dewata
“Itu (penggunaan sumur bor) sebenarnya sudah melanggar. Undang-undang sudah ada tidak boleh sebenarnya tapi karena penduduk tidak ada opsi,” ujarnya.
Pembangunan jalur LRT akan dibagi menjadi 4 fase. Pada 2 fase awal akan mengarah dari Bandara Ngurah Rai menuju Cemagi dan menuju Nusa Dua. Sementara pada fase 3 dan 4 akan meluas dari Kuta menuju Sanur dan Renon menuju Ubud.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, La Suntu Tastio Mendapatkan Berbagai Pelatihan Usaha
-
Lewat BRImo, BRI Permudah Akses Reksa Dana Mulai Rp10 Ribu
-
Miliaran Rupiah Hilang! Ini Strategi Gubernur NTB Lawan Pemborosan Kendaraan Dinas
-
Resmi Dilarang! Kapolri Turun Tangan, Kembang Api Akhir Tahun di Bali Batal Total
-
5 Air Terjun Paling Eksotis di Bali Wajib Dikunjungi Wisatawan