SuaraBali.id - Perkembangan pariwisata di Bali bagian utara meliputi kawasan Kabupaten Buleleng dirasa sulit oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Hal ini menurutnya karena aksesibilitas yang sulit.
"Bali Utara susah menarik wisatawan karena aksesibilitas. Adapun aksesibilitas yang dimaksud adalah akses jalan dari Bali Selatan (Denpasar, Badung dan sekitarnya) menuju Utara (Buleleng)," kata Sandiaga, Sabtu (31/8/2024).
Ia berujar bahwa solusinya adalah membangun tol yang menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan yang harus segera dituntaskan pengerjaannya.
Khusus jalan tol, Sandiaga menyebut sudah mendapat keputusan dari pemerintah pusat. Rencananya jalan tol Bali Utara dan Bali Selatan akan memasuki proses tender pada tahun 2025 mendatang.
Baca Juga: Delegasi dari Afrika Akan Datang ke Bali di Tengah Kekhawatiran Wabah Mpox, Apa Antisipasinya?
“Jalan tol tersebut menyambung juga dengan proses tender ulang jalan tol Gilimanuk-Mengwi. Kalau ada jalan tol ini, mudah-mudahan kisaran waktu 90 menit sudah sampai di Bali Utara,” katanya.
Sandiaga Uno menyebut bahwa Bandara Bali Utara sebagai tambahan aksesibilitas jangka panjang guna menyeimbangkan pemerataan perkembangan pariwisata di Pulau Dewata.
“Saya merasakan bahwa kendalanya jarak dan waktu tempuh jadi masalah paling vital. Kita harus berpihak membangun Bali Utara karena ini adalah kawasan yang penuh potensi,” kata Sandiaga.
Rencana pembangunan bandara baru di Buleleng sangat tergantung dengan kesungguhan pemerintah daerah. Sebab pemerintah pusat sudah memberikan persetujuan.
Pihaknya juga menyiapkan opsi jangka pendek terkait pengembangan pariwisata di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut yakni dengan paket wisata dari Watudodol, Bangsering, Pemuteran dan Lovina dengan kapal cepat dalam waktu 30 hari ke depan.
Baca Juga: Prabowo Disebut Akan Bangun Jalan Tol Hingga LRT Bali Utara Selatan Dalam Waktu Dekat
Sehingga dalam waktu jangka pendek akan mampu memberikan dampak kunjungan wisata di Buleleng.
Terkait program jangka pendek tersebut, Menparekraf menyasar peningkatan kunjungan wisatawan domestik dengan membuka lebih banyak klaster penerbangan baru di Bandara Banyuwangi. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari