SuaraBali.id - Salah satu tarian khas Bali yang dibawakan saat Upacara Ngaben, Mejong dan Ngeroras Massal di Desa Adat Asak, Kabupaten Karangasem, Tari Rejang mendadak jadi sorotan.
Dalam momen Ngaben Massal tersebut, para ibu-ibu Desa Adat Asak ini membawakan tarian dengan lemah gemulai.
Pakaian yang dikenakan pun kompak bernuansa warna hitam dan putih. Mereka membawakan Tari Rejang dengan berbagai macam koreografi, mulai bersebelahan hingga hadap-hadapan.
Tari Rejang ini merupakan tarian kesenian suku Bali yang ditampilkan secara khusus oleh Perempuan dan untuk Perempuan.
Umumnya Tari Rejang memang dibawakan oleh Perempuan, namun dalam beberapa jenis Tari Rejang ditarikan oleh penari laki-laki yang dikenal dengan konsep Rejang Muani.
Meskipun gerakan tarian ini terlihat sederhana, namun cukup progesif dan lincah. Tarian ini dibawakan dengan penuh rasa khidmat, dan rasa pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu.
Pagelaran Tari Rejang ini diselenggarakan di Pura pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau Upacara keagamaan Hindu Dharma.
Tarian ini dilakukan dengan cara berbaris dan melingkar. Kesederhanaan Tari Rejang menjadikan tarian ini tidak mementingkan aspek visual melainkan olah rasa sebagai ungkapan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tari Rejang klasik umumnya memiliki fungsi sebagai sarana upacara dalam rangkaian upacara piodalan (dewa Yadnya).
Baca Juga: Mahasiswa Geruduk KPU, Bawa Peta Bali Berisi Permasalahannya yang Tak Kunjung Usai
Pasalnya, dalam agama Hindu untuk menghubungkan diri dengan Tuhan banyak menggunakan simbol-simbol, seperti tulisan aksara suci, berkesenian (tari) dan lain sebagainya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah