SuaraBali.id - Buntut viralnya konten guru berisi pose murid yang viral di media sosial. Kini Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan, Bali, langsung menurunkan surat edaran yang berisi larangan bagi guru membuat konten di media sosial dengan menggunakan warga sekolah sebagai objeknya.
Hal ini ditegaskan Kepala Disdik Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama, Rabu (21/8/2024). Arahan ini buntut dari kasus guru di SMPN 2 Kerambitan yang membuat konten video dan foto dengan objek siswi berseragam ketat dan pose sensual di akun pribadinya.
“Kami menurunkan surat untuk melarang guru menggunakan objek warga sekolah dalam konteks akun pribadi. Silahkan gunakan akun lembaga yang sudah ada,” ujarnya.
“Kalau anak-anak bisa menggunakan akun OSIS atau mungkin lembaga-lembaga lain komunitas yang ada di sekolah, kalau sekolah jelas akun sekolah, semua SMP di Tabanan pasti punya akun,” ucapnya.
Baca Juga: Lupa Sandi Pintu Vila, Bule Inggris di Canggu Panjat Tugu Pelinggih Hingga Hancur
Sebelumnya akun Instagram guru SMPN 2 Kerambitan dengan nama Nangkela viral karena berkali-kali mengunggah konten yang mengarah ke eksploitasi anak sebagai objek seksual.
Gara-gara hal ini, Disdik Tabanan tak ingin kecolongan lagi dengan menurunkan Surat Edaran (SE) Nomor 420/7659/Disdik Tahun 2024 tentang Penggunaan Gadget atau Perangkat Komunikasi Digital oleh Murid.
“Tadi pagi sudah dibagikan beberapa hal, bagaimana kita menyikapi efek negatif dari penggunaan media sosial, bagaimana bijak bermedia sosial, dan bagaimana sosialisasi Undang-undang ITE,” ujar Ngurah Darma.
Adapun empat poin dari Disdik Tabanan. Pertama, meminta untuk memaksimalkan penggunaan perangkat komunikasi digital bagi guru dan murid untuk pelaksanaan pembelajaran.
Kedua, melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan perangkat komunikasi digital oleh murid bekerja sama dengan Komite Sekolah. Ketiga, meminta sekolah mensosialisasikan soal UU ITE secara berkala ke murid.
Baca Juga: Konten Medsos Guru di Tabanan Dinilai Ekploitasi Tubuh Murid, Sekda Bali Turun Tangan
Keempat, melaksanakan program literasi guna mencegah dampak buruk pemanfaatan perangkat komunikasi digital atau aplikasi yang dapat menurunkan integritas moral, seperti pornografi, kekerasan, perundungan, serta mengkampanyekan bijak bermedia sosial kepada siswa. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari