SuaraBali.id - Sekolah Luar Biasa (SLB) di bawah naungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bali kini menghadapi tantangan baru yakni membludaknya siswa tuna grahita atau keterbelakangan mental. Sementara kebanyakan tenaga pendidik yang ada saat ini kebanyakan berkeahlian untuk mengajar tuna rungu.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Disdikpora Bali Anak Agung Bagus Suryawan mengatakan bahwa peran orang tua diharapkan hadir di tengah-tengah siswa berkebutuhan khusus ini.
“Diharapkan peran orang tua hadir. Begitu diajarkan di SLB, saat nanti di rumah tidak boleh lepas orang tuanya,” ujarnya Selasa (16/7/2024) di sela kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Ia menyebut MPLS ke siswa SLB berbeda dengan sekolah reguler, karena Pengenalan lingkungan sekolah bagi anak-anak SLB maksimal sampai jam 11 siang.
“Karena kalau dipaksa terus dengan pola yang sama mereka jenuh, gurunya juga harus kombinasi ajak bermain, menggambar, apa hobinya digiring ke sana,” kata dia.
Sedangkan Kepala SLB 2 Denpasar Ni Wayan Rapianti menyebut masalah membludaknya siswa tuna grahita ini adalah tantangan kesabaran bagu guru.
“Kami dapat murid tuna grahita, mau tidak mau guru harus belajar tentang tuna grahita, kami ada kegiatan belajar bareng membahas tentang permasalahan-permasalahan sekolah, tapi untuk tuna grahita ini karena iq-nya masih 60-80 jadi kesabaran tantangannya,” ujar Rapianti.
SLB 2 Denpasar saat ini dipantau Disdikpora Bali, dimana pada tahun ini mereka menerima 84 siswa dengan 14 diantaranya baru menginjak bangku Sekolah Dasar (SD).
Di sekolahnya para siswa berkebutuhan khusus diajarkan ilmu pengetahuan umum dan spesifik sesuai ketunaannya, sehingga siswa diperkenalkan dahulu saat pengenalan lingkungan.
Baca Juga: Konten Kreator Asal Bali Panen Hujatan Karena Ajak Bule ke Hotel Dengan Perkataan Tak Pantas
Pada hari pertama siswa SLB dari jenjang SMP dan SMA tampil memainkan angklung dan seni pantomim untuk menghibur siswa baru.
Selain menampilkan keahlian siswa kelas menengah, SLB 2 Denpasar mengajak siswa SD menari dengan didampingi orang tua sebagai upaya mengenal perilaku siswa. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran