Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 21 Juni 2024 | 08:51 WIB
Kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo II Nomor 6, Kelurahan Ubung Kaja, Denpasar Utara, Minggu (9/6/2024). [Istimewa /Humas Polda Bali]

SuaraBali.id - Pasca kebakaran besar yang menimpa gudang elpiji yang ada di Jalan Cargo I, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Minggu (9/6/2024) hanya ada satu pasien tersisa dari total 18 korban dari kebakaran tersebut. Sementara, 17 korban lainnya telah meninggal dunia selama dirawat.

Seorang korban bernama Ahmad Tamyis Mujaki (25) itu masih bertahan meski saat ini masih dalam kondisi kritis dan perawatan intensif. Ahmad menderita luka bakar derajat 2B3 yang mengenai 72 persen dari kulitnya.

Luka bakar tersebut juga menimpa saluran napas korban. Hal tersebut menyebabkan korban harus dibantu pernapasannya dengan memasukkan selang ke saluran napasnya dan dibantu dengan menggunakan ventilator.

Pihak RSUP Prof. Ngoerah juga terus memantau kadar cairan yang ada pada tubuh korban. Terlebih, selain luka bakar yang parah, penyebab meninggalnya 17 korban tersebut juga karena gangguan cairan yang menyebabkan gangguan fungsi organ.

Baca Juga: Misturu Maruoka Jadi Pemain Baru Bali United Asal Jepang, Ini Sepak Terjangnya

Namun, kondisi Ahmad saat ini juga disebut mengalami gangguan fungsi ginjal dan sudah mendapat penanganan berupa cuci darah.

“Pada pasien ini sudah mengalami gangguan fungsi ginjal dan menjalani cuci darah. Terus kemudian kami berikan juga antibiotik untuk mencegah infeksi. Baik itu infeksi dari kulit maupun cara pemakaian alat bantu nafas,” ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof. Ngoerah, dr. Affan Priyambodo Permana pada Kamis (20/6/2024).

Meski dalam kondisi kritis, Ahmad juga dibuat agar tidur sehingga tidak merasa gelisah. Hal tersebut juga sebagai langkah suportif dan menangani masalah yang dinilai berpotensi timbul.

“Kemudian anti nyeri dan pasien juga kami tidurkan. Kalau tidak pasien akan gelisah. Jadi, yang kami lakukan tentunya supportif dan juga menangani masalah yang timbul,” tuturnya.

Sementara itu, total 17 korban meninggal dunia pada rentangan waktu beberapa saat setelah dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (9/6/2024) hingga yang terbaru pada Rabu (19/6/2024) kemarin.

Baca Juga: Setelah 23 Tahun, Monumen Bajra Sandhi Akhirnya Dibersihkan Secara Khusus

Sebanyak 16 korban meninggal dunia di RSUP Prof. Ngoerah, sementara 1 orang meninggal di RSUD Wangaya Denpasar.

“17 pasien yang wafat sudah kami serahkan ke keluarga. Ada yang sudah diambil keluarga, dan ada yang masih di kamar jenazah,” ujarnya.

Terkait kasus kebakaran yang menewaskan banyak orang tersebut, Polresta Denpasar telah menetapkan Sukojin (50) yang merupakan pemilik gudang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More