Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 13 Juni 2024 | 11:35 WIB
Ilustrasi digigit anjing. (shutterstock)

SuaraBali.id - Anjing peliharaan di Jembrana mengigit seorang Balita di bagian wajahnya. Yang mana hal ini tergolong berisiko tinggi.

Anjing yang menggigit balita tersebut pun saat ini tengah diobservasi selama 14 hari sejak kejadian.

Gigitan anjing ini terjadi pada Sabtu (8/07/2024) sore di rumah korban yang berada di Banjar Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.

Saat itu, tetangga korban datang ke rumah dengan membawa anjingnya. Bocah berinisial Ni Ketut A (2) tengah bermain di halaman rumah bersama kakaknya.

Baca Juga: Hanya di Bali, Anjing Berdiri Menjaga Tumpukan Rumput di Atas Motor Berjalan

Namun secara tak terduga korban terdorong anjing tersebut, si anjing pun mengigit wajahnya.

Saat itu keluarga segera membawa korban ke RSU Negara untuk mendapatkan perawatan.

Korban langsung diberikan vaksin anti rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) karena luka berada di area berisiko tinggi.

Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa, menyampaikan Tim Kecamatan Negara dan Tisira Kaliakah sudah melakukan penelusuran. Ternyata anjing tersebut menggigit karena terprovokasi atau tak sengaja terdorong korban.

Dia menambahkan, setelah insiden tersebut, pemilik anjing telah memberikan keterangan bahwa anjing berwarna hitam itu sudah divaksin rabies dua kali, yakni pada tahun 2023 dan terakhir pada Februari 2024.

Baca Juga: Pria di Jembrana Tewas Seusai Hindari Truk Namun Digilas Truk Lain

Kondisi anjing tersebut sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan karena telah diikat oleh pemiliknya

"Tapi kami tetap lakukan observasi selama 14 hari kedepan pasca kejadian atau hingga 22 Juni mendatang. Saat ini kondisi HPR sudah diikat di rumahnya," jelas Widarsa.

Lebih lanjut, dia juga menyebut bahwa sebelum kejadian, pihaknya telah menyelesaikan vaksinasi massal di Desa Kaliakah dengan cakupan mencapai 89 persen, diharapkan ini dapat membentuk kekebalan kelompok agar tidak ada kasus positif rabies di masa depan.

"Kami tetap imbau dan waspada kepada masyarakat agar tetap melaporkan jika melihat HPR dengan gelagat mencurigakan. Jika menerima luka gigitan agar segera datang ke faskes terdekat untuk diberikan penanganan," tandasnya.

Load More