Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 03 Juni 2024 | 18:42 WIB
Pj Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi. [Ist]

SuaraBali.id - Penjabat (Pj) Gubernur NTB menolak adanya pelaksanaan MXGP 2024. Penolakan ini karena pelaksanaan tahun 2023 lalu masih menyisakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini seperti pembayaran pajak 

Pj Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengatakan tuan rumah tempat pelaksanaan MXGP 2024 seperti Walikota Mataram juga menolak pelaksanaan tersebut. Tidak itu saja, Bupati Sumbawa yang mulai menagih panitia yang belum menyelesaikan kewajibannya pada event 2023 lalu. 

Pemprov NTB juga tidak bisa memberikan bantuan dalam bentuk materi untuk pelaksanaan tersebut. Karena bantuan yang bisa diberikan hanya dalam bentuk doa. 

“Doa. Kalau menurut saya yang memiliki daerah sudah tidak mau di Sumbawa juga tidak mau. Tapi terakhir saya dengar, Bupati Sumbawa itu menolak dan ada hutang. Meninggalkan hutang, di Kota juga meninggalkan hutang,” katanya. 

Baca Juga: Budidaya Rumpul Laut Direncanakan Jadi PSN, Lahan di NTB Jadi Sasaran

Penolakan terhadap pelaksanan event ini juga karena kepala organisasi perangkat daerah (OPD) merasa trauma dengan pelaksanaan tahun sebelumnya. Dimana, saat itu Gubernur meminta kepada OPD untuk membeli tiket MXGP. 

“Kepala OPD Sudah takut ini kalau MXGP ada. karena nanti disuruh beli tiket,” tegasnya. 

Tahun ini dibawah kepemimpinan Pj. Gubernur H. Lalu Gita Ariadi, pemda tidak ingin terlibat dalam penyelenggaraan event internasional tapi menyisakan masalah. Melihat event yang sama tahun sebelumnya masih ada hutang yang belum terbayarkan. 

“PBB mengunakan nama pemprov untuk membayar akhirnya. Kota kehilangan kesempatan untuk mendapatkan  pajak dari itu,” katanya.

Ia mengungkapkan, banyak pihak yang dirugikan dengan pada pelaksanaan MXGP tahun 2023. Namun jika pihak penyelenggara tetap memperjuangkan event yang sama terlaksanakan kembali, menurut Pj. Gubernur perusahaan tersebut kemungkinan mendapatkan keuntungan. 

Baca Juga: Polisi Pertebal Pengamanan di Pelabuhan Bangsal, Antisipasi Gangguan WWF di Bali

“Kalau Banyak yang dirugikan dan dia semangat melaksanakan berati perusahan mendapatkan keuntungan,” ungkapnya. 

Load More