SuaraBali.id - Budidaya rumput laut direncanakan menjadi program percepatan pemerintah presiden terpilih Prabowo Subianto. Rencana ini dicanangkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurutnya hal ini adalah peluang mengentaskan kemiskinan.
“Kami melihat ini sebagai peluang untuk mengurangi kemiskinan, Presiden Jokowi sudah kita laporkan, dan presiden terpilih Prabowo kami usulkan ini menjadi program percepatan dari pemerintahan yang mendatang,” kata Luhut di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/5/2024).
Dalam seminar percepatan integrasi hulu ke hilir, industri rumput laut sedang digodok untuk menjadi proyek strategis nasional, sebab banyak keuntungan di balik budidaya rumput laut salah satunya membuka peluang kerja.
Saat ini Indonesia sudah memetakan Nusa Tenggara Barat dengan 600.000 hektare yang siap ditanami rumput laut.
“Jadi kita tinggal nanti laporkan, mudah-mudahan kita bisa mempersiapkan sehingga tahun ini juga sudah bisa kita mulai pakai yang 600.000 hektare di NTB, belum lagi kita hitung di tempat lain,” ujarnya.
“Kalau ini kita buat 1,2 juta hektare secara bertahap kita bisa mempekerjakan langsung hampir 1 juta orang, tidak langsung bisa berapa banyak tapi menurut saya ini satu terobosan yang selama ini kurang kita perhatikan,” tambahnya.
Selain itu Luhut mengaku sudah dapat mandat dari Presiden Jokowi untuk hilirisasi rumput laut, seperti halnya nikel, keuntungan dari rumput laut baru mulai terlihat setelah beberapa waktu.
Buah kerja yang mulai terlihat ini turut dilaporkan Luhut Binsar ke Prabowo Subianto, dan ia mendapat respons baik sebab presiden terpilih itu mengaku berkomitmen meneruskan langkah ini.
Baca Juga: Luhut Minta Tegas Dan Tak Setengah-setengah Pada Bule yang Bermasalah di Indonesia
“Gampang itu (masuk PSN) nanti kita dampingi, yang jelas strategis lah kan menciptakan lapangan kerja jutaan gitu,” kata dia.
Menko Marves mengaku saat ini hilirisasi rumput laut baru dimulai, namun ia memproyeksikan 2033 mendatang nilai ekspor hasil budidaya kelautan ini akan mencapai 19 miliar dolar AS. Sebab, dalam 100 hektare lahan saja dapat mempekerjakan 150 orang. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran