SuaraBali.id - Akibat kekalahan Tim Nasional Indonesia U-23 atas Timnas Guinea U-23 pada laga play-off Olimpiade Paris 2024, banyak pendukung Timnas Indonesia yang menyerang media sosial Federasi Sepakbola Guinea (FGF) dengan ucapan bernada rasis.
Kasus rasisme memang tercatat beberapa kali juga terjadi di Liga 1. Pemain Bali United, Jean Privat Mbarga menjadi korban rasisme di media sosial.
Karena hal tersebut, PSSI juga sudah menyampaikan permintaan maafnya kepada FGF atas perbuatan fans Indonesia itu. Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga mengecam tindakan rasisme dari suporter.
Menurut Erick, Indonesia juga terdiri dari banyak ras dan tidak seharusnya dikelompokkan berdasarkan ras tertentu saja.
Baca Juga: Semakin Maju dan Berkembang, Berikut Cabang Olahraga yang Didukung BUMN
“Saya sangat menentang ketika terjadi rasisme di sepakbola karena banyak juga saudara kita yang berkulit sama,” ujar Erick saat ditemui di kawasan Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Minggu (12/5/2024).
Tak hanya kasus rasisme yang dilakukan oleh pendukung Indonesia terhadap negara lain. Erick juga mengetahui kasus teriakan bernada rasis yang terjadi pada pertandingan Liga 1 yang ditujukan untuk pemain yang berasal dari Indonesia Timur.
Dia meminta para pendukung sepakbola di Indonesia agar bisa naik kelas menjadi suporter kelas dunia. Pasalnya, Timnas Indonesia yang didukungnya juga sudah berlaga di ajang tingkat dunia.
Dengan menjadi pendukung kelas dunia, dia mengharapkan tidak ada tindakan rasisme yang dilakukan pendukung Indonesia lagi.
“Jadi rasisme di sepakbola harus kita tolak. Saya dengar di liga juga ada seperti teriakan-teriakan seperti itu untuk saudara-saudara kita dari Indonesia Timur ini nggak boleh, ya nggak boleh,” tutur Erick.
Baca Juga: Usaha Bhayangkara Lawan Kemustahilan Dalam Laga Hidup-Mati Kontra Bali United
“Saya berharap suporter Indonesia harus mulai memposisikan menjadi suporter kelas dunia. Karena timnya sudah main di dunia jadi supporternya harus mengikuti. Kalau tidak, ketinggalan suporternya,” imbuhnya.
Erick juga menjanjikan akan ada hukuman bagi pelaku rasisme di sepakbola.
“Iya nanti ada hukumannya kalau untuk hal-hal rasisme pasti ada hukumannya,” pungkasnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
Siapa Simon Aloysius Mantiri? Profil Dirut Pertamina yang Dekat dengan Prabowo
-
Erick: BUMN dan Badan Gizi Berkolaborasi demi Akselerasi Swasembada Pangan RI
-
Dasco Panggil Erick Thohir, Warganet Pertanyakan Jabatan & Kuasanya
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat
-
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran