Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 18 April 2024 | 15:20 WIB
Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi. [Ist]

SuaraBali.id - Sekitar 23.549 pendaki Gunung Rinjani masuk dalam blacklist atau daftar hitam sepanjang 2023. Puluhan ribu pendaki yang masuk daftar hitam ini didominasi oleh warga negara asing (WNA). 

Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi menyebutkan sebanyak 83,77 persen atau sekitar 19.726 adalah warga negara asing (WNA). Sedangkan 16,23 persen atau 3.823 orang adalah pendaki domestik dan warga lokal. Konsekuensi pendaki yang terblacklist ini adalah tidak bisa mendaki di TNGR selama 2 tahun.

"Iya dua tahun diblacklistnya, tapi itu bisa dibuka mana kala sudah konfirmasi, dan dimintai keterangan dulu sama satgas penindakan dan pelanggaran pendakian alasanya kenapa tidak chek out,” katanya, Kamis (18/04/2024).

Dijelaskan, beberapa penyebab para pendaki ini diblacklis oleh pihak TNGR seperti tidak menaati SOP pendakian yang sudah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, melebihi waktu saat melakukan pendakian dan tidak membawa turun sampah usai mendaki. 

Baca Juga: Viral Sampah di Muara Sungai Pantai Dreamland, DLHK Badung : Truk Perlu 50 Kali Angkut

“Yang overtime ini sebanyak 23.531 pendaki dan ada pendaki sebanyak 18 orang yang tidak bawa sampahnya,” ujarnya.

Meski sudah masuk daftar hitam, puluhan ribu pendaki tersebut diberikan keringanan jika ingin mendaki kembali. Keringanan yang diberikan yaitu para pendaki yang sudah diblaclist harus mendatangi ke Balai TNGR untuk mengkonfirmasi syarat pembukaan blacklist.

Sementara terkait pendaki ilegal, ada beberapa konsekuensi lain yang diterima jika terbukti. Seperti tidak tercover asuransi bila terjadi kecelakaan serta tidak terlacak bila terjadi lost contact.

Setelah pendakian dibuka pada April lalu, jumlah pengunjung yang melakukan pendakian Gunung Rinjani lewat sembalun sebanyak 1.510 pendaki lokal dan 2.234 WNA. Sedangkan pendakian jalur Senaru sebanyak 28 orang warga lokal dan 116 WNA, lewat jalur Torean dan Timbanuh masing-masing sekitar 253 dan 59 warga lokal. Sementara untuk jalur Tetebatu ada sebanyak 67 warga lokal dan 32 WNA. Kemudian jalur pendakian Aikberik sekitar 51 orang warga lokal dan 5 orang WNA.

TNGR sudah membuka enam jalur pendakian di pendakian Gunung Rinjani. Total kuota yang disiapkan sebanyak 700 pengunjung per hari. Ratusan kuota yang disiapkan ini terbagi di enam jalur tersebut.

Baca Juga: Sungai di Dekat Pantai Dreamland Tertutup Sampah Jadi Sorotan

Kontributor: Buniamin

Load More