Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 18 Maret 2024 | 15:08 WIB
Kondisi sungai di dekat Pantai Dreamland yang viral di media sosial. [Instagram/@infobadung]

SuaraBali.id - Sampah, masih menjadi problem besar di pulau Bali. Kurangnya kesadaran masyarakat setempat hingga para wisatawan dalam membuang sampah secara tak langsung merusak pemandangan alam Bali yang dikenal cukup indah.

Seperti pemandangan yang baru-baru ini beredar di media sosial. Sebuah Sungai yang seharusnya terlihat indah, lantaran berada di dekat Pantai Dreamland, Pecatu yang mana itu daerah tujuan wisata namun berbalik 360 derajat.

Sungai tersebut terlihat sangat kumuh dan tak pantas lagi dipandang mata. Bagaimana tidak, ribuan sampah menumpuk di Sungai tersebut hingga tak terlihat lagi jenis sampah yang menempatinya.

Bahkan, air sungai yang seharusnya terlihat kini semua bagiannya tertutup oleh sampah. Salah satu warganet yang mengambil momen tersebut adalah akun Instagram @evayudivisuals.

Baca Juga: Lokasi Ngabuburit Favorit Warga Denpasar Sambil Menunggu Buka Puasa

Dalam videonya, ia memperlihatkan secara dekat sampah-sampah yang menumpuk di sungai tersebut.

Semua jenis sampah ada di dalamnya, mulai dari ranting pohon, batok kelapa, hingga bungkus-bungkus plastik bekas makanan.

Video tersebut sontak viral, salah satu akun Instagram yang merepostnya yaitu @infobadung. Warganet yang melihat pemandangan sampah tersebut sontak memenuhi kolom komentar.

“Pemda Bali....dmn ini, gmn cara mengatasi masalah ini, klo tdk teratasi gmn Bali kedepan? Sekarang ajja SDH seperti ini,” tulis @ariemillionmoda.

“Sedih karna ga ada manusia yang sadar akan buang sampah pada tempat nya,” sahut @ika_whyuni23.

Baca Juga: Pergerakan Wisatawan di Tanah Lot Diawasi Karena Ombak Tinggi di Sore Hari

“Itu blum seberapa, di tengah laut masih banyak. Stop buang sampah di sungai ton karena musim hujan pasti akan terkirim ke laut , dripada buang sampah disungai lebih baik dimakan aja sampahnya biar gk mencemari lingkungan,” ucap @mangkertamirus.

Kontributor : Kanita

Load More