Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 18 April 2024 | 14:34 WIB
Peserta mengikuti flashmob 1000 penari tradisonal Tari Pendet Bali dalam rangkaian HUT ke 236 Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (23/4).

SuaraBali.id - Kabupaten Gianyar mengadakan serangkaian acara untuk merayakan Hari Ulang Tahunnya pada Bulan April ini.

Serangkaian acara tersebut mencakup Job Fair dan pentas seni, termasuk penampilan Gong Kebyar Remaja Komunitas Seni Saptana Jagaraga, Tari Kebyar Jagaraga, dan Tari kreasi Barong Api.

HUT Kabupaten Gianyar ini juga menyajikan Tari Pendet massal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat asli Bali maupun wisatawan.

Tarian ini merupakan persembahan untuk para leluhur dan menjadi tarian selamat datang tertua di Pulau Dewata.

Baca Juga: Penonton Melonjak, Penari Kecak di Uluwatu Sampai Siapkan Dua Sesi Sehari

Para ahli seni pertunjukan Bali sepakat menyebut 1950 sebagai tahun kelahiran Tari Pendet (Prof Dr I Wayan Dibia, Guru Besar ISI Denpasar), seperti yang dilaporkan oleh laman Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Tari Pendet juga dikenal sebagai Tari Bhatara atau Bhatari.

Biasanya, tarian ini dipentaskan di halaman pura menghadap palinggih, tempat Bhatara dan Bhatari dipuja.

Penari wanita membawa bokor atau canang sari yang berisi bunga dan wewangian, sementara yang lain membawa alat-alat upacara seperti sangku, mangkok perak, kendi, dan sebagainya.

Tari Pendet dipentaskan secara massal, dipimpin oleh seorang pemangku (pemimpin upacara) yang membawa pasepan (pedupaan).

Baca Juga: ITDC Hadirkan Barongsai dan Tari Kecak Meriahkan Imlek

Ditemani musik gamelan gong, puluhan penari wanita menarikan tarian ini secara berpasangan.

Tarian ini biasanya dibawakan oleh wanita yang belum menikah atau yang sudah tidak menstruasi.

Di akhir pertunjukan, para penari meletakkan semua barang bawaan di palinggih dan menaburkan bunga ke simbol Bhatara dan Bhatari sebagai penghormatan.

Kontributor : Kanita

Load More