Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 16 April 2024 | 18:27 WIB
Seorang pengunjung mengikat akar pohon beringin di makam Loang Baloq di Sekarbela, Mataram, Nusa Tenggara Barat. [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Mengikat akar pohon beringin masih dilakukan sejumlah pengunjung di Makam Loang Baloq, Sekarbela, Mataram, NTB. Ikat akar pohon beringin ini biasanya dilakukan karena ada keinginan yang sedang diusahakan.

Penjaga Makam Laong Baloq, Solihin mengatakan mengikat akar pohon beringin sudah dilakukan sejak lama. Namun bedanya saat ini masyarakat dilarang menggunakan plastik.

"Sudah beberapa tahun ini sudah tidak boleh lagi pakai plastik. Cukup ikat akarnya saja. Karena kalau pakai plastik nanti tambah sampah," katanya Selasa (16/4/2024) pagi.

Masyarakat atau pengunjung tetap diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk mengurangi volume sampah. Namun penggunaan plastik masih dilakukan beberapa pengunjung.

Baca Juga: Daftar 11 Lapangan di Mataram Yang Jadi Tempat Sholat Idul Fitri

"Masih ada saja yang pakai plastik dan itu sedikit," ujarnya.

Imbauan untuk tidak menggunakan plastik ini dimaksimalkan pada saat perayaan lebaran Topat. Pasalnya, jumlah kunjungan akan membludak di Makam Loang Baloq.

"Kita sudah ingatkan kepada masyarakat yang datang berkunjung untuk tidak gunakan plastik," ucapnya.

Ia mengatakan pada saat perayaan Lebaran Topat jumlah pengunjung hingga ribuan orang. Tidak saja dari Kota Mataram tetapi juga dari kabupaten dan kota lain di NTB.

"Kita sudah siapkan untuk perayaan besok. Sekarang sudah beberapa fasilitas dan nanti sore kita siapkan yang lain," katanya.

Baca Juga: Pemkot Mataram Imbau Tak Euforia Berlebihan Saat Lebaran, Ingatkan Soal Palestina

Ia mengatakan, pembersihan makam rutin dilakukan tidak saja jelang perayaan lebaran Topat melainkan setiap hari. Karena di luar perayaan lebaran Topat jumlah kunjungan tetap ramai.

"Makam kita rutin bersihkan. Nanti ini kita sama masyarakat disini terutama pemuda-pemuda nya kita libatkan," katanya.

Salah seorang pengunjung, Ami mengatakan mengikat akar pohon beringin diakuinya hanya mengikuti apa yang dilakukan para orang tua ketika berkunjung ke makam.

Pada saat mengikat sambil mengucap niat-niat yang ingin dicapai.

"Sambi berucap aja sih. Kalau terwujud ya alhamdulilah. Ini tetap kita ikhtiarkan juga," katanya.

Kunjungan ke Makam Loang Baloq sudah rutin tidak saja pada saat lebaran Topat melainkan juga dihari-hari lain.

Kunjungan kali ini sengaja lebih awal, karena jika berkunjungan pada saat lebaran Topat sangat padat dan tidak bisa berdoa lebih lama di dalam makam.

"Besok itu kan padat pengunjung jadi kita memilih berkunjung hari ini. Banyak tempat duduk yang masih kosong dan kita bisa lebih santai sama keluarga," tutupnya.

Kontributor : Buniamin

Load More