SuaraBali.id - Kepolisian resort (Polres) Mataram bersama BNN Kota Mataram melakukan tes urin terhadap sopir dan kernet bus mudik lebaran. Sebanyak 12 sopir dan kernet bus melakukan tes urin pada Minggu (7/4) siang.
Dalam giat tes urin kali ini, salah satu sopir Bus Dunia Emas terpaksa harus membatalkan puasanya. Hal ini lantaran kencingnya tidak bisa keluar setelah cukup lama di dalam kamar mandi.
Petugas meminta agar sopir tersebut tetap mengikuti tes urin. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar sopir yang membawa para penumpang tidak dalam pengaruh obat-obat terlarang.
Setelah membatalkan puasa dengan minum air mineral, sopir tersebut akhirnya bisa mengeluarkan air kencing. Setelah keluar membawa air kencing sorak dari petugas dan beberapa orang di lokasi tersebut membuat heboh lokasi.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Wilayah Bali Sabtu, 6 April 2024
“Tadi hampir satu jam. Puasa ini tapi sudah buka tadi harus minum untuk bisa keluar kencing,” Miftahul Juliadin.
Ia mengatakan, kencing yang tidak bisa keluar tersebut bukan karena tegang adanya pemeriksaan. Melainkan sebelumnya sudah kecing sehingga agak sulit untuk bisa keluar. “Tidak tegang tapi memang aman lah,” katanya.
Dari hasil pemeriksaanya yang dilakukan, salah satu sopir bus pengangkut pemudik dengan rute Mataram-Bima dinyatakan negative. “Alhamdulillah puas ya dengan hasilnya,” katanya.
Sementara itu, Konselor Adeksi pada BNN Kota Mataram Heri Sutowo mengatakan tes urin yang dilakukan tidak saja pada arus mudik melainkan juga arus balik yang dipusatkan di Terminal Mandalika Kota Mataram.
“Ini bagian dari upaya deteksi dini penyalahgunaan narkotika di sopir dan kenek. Ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penumpang,” katanya.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Wilayah Bali Jumat, 5 April 2024
Tes urin yang dilakukan di terminal Mandalika ini sudah dua kali. Total sopir dan kenek yang sudah dites sebanyak 33 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak dua kenek dinyatakan positif penyalahgunaan narkoba.
“Kita pemeriksaan lebih lanjut di polres Mataram. Apakah nanti terlibat dalam jaringan atau tidak nanti kita tunggu hasil proses selanjutnya. Kalau hanya pengguna nanti dalam proses rehabilitasi,” tutupnya.
Kontributor: Buniamin
Berita Terkait
-
Kapan Sidang Isbat 1 Ramadhan 1446 H? Ini Penentuan Awal Puasa
-
Ramadhan 2025 Libur Berapa Hari? Ini Rincian Tanggalnya!
-
Tips Sehat Selama Berpuasa dari Dokter
-
Marhaban Ya Ramadhan Artinya Apa? Ternyata Memiliki Makna Mendalam
-
Rekomendasi Makanan untuk Penderita Diabetes saat Sahur dan Buka Puasa 2025
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes