
SuaraBali.id - Berbagai tradisi umat muslim di Lombok untuk menyambut bulan puasa Ramadan. Salah satunya adalah cuci karpet di Sungai.
Hal ini biasa dilakukan masyarakat terutama anak-anak muda sekaligus membersihkan lingkungan terutama masjid atau musala.
Muhammad Fauzi warga Lingkungan Turida Barat kelurahan Turida Sandubaya, Mataram mengatakan pekan ini sudah mulai membersihkan musala yang ada di lingkungannya. Selain membersihkan kawasan musala, karpet-karpet yang ada juga dicuci oleh masyarakat terutama anak-anak muda setempat.
“Ini biasa kita lakukan setiap jelang Ramadan. Kita bersih-bersih supaya pada saat Ramadan tiba kita enak melaksanakan shalat tarawih karena semua bersih,” katanya Rabu (6/3/2024) siang.
Baca Juga: 8 Korban Kebakaran Indekos di Denpasar Dipulangkan ke Lombok
Ia mengatakan, pencucian karpet ini sengaja dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Karena melihat cuaca saat ini yang turun hujan sehingga dikhawatirkan tidak bisa kering dalam sehari.
“Ini jauh hari sebelum puasa kita cuci. Karena musim hujan ini takutnya tidak bisa kering dalam sehari,” katanya.
Mereka biasanya akan mencuci karpet di Sungai. Lokasi sungai yang luas dengan air yang mengalir memudahkan proses mencuci karpet. Warga tinggal merendam karpet berbagai ukuran kemudian digosok dengan sabun.
Setelah bersih, karpet dijemur di lokasi. Ada juga yang langsung dibawa pulang untuk dijemur di tempat masing-masing.
“Biasanya kita cuci di Ranget namanya itu ada di Lombok Barat. Ranget itu sungai besar dan orang-orang juga biasanya mandi di sana. Selain airnya yang jernih, lokasinya juga bisa sambil santai. Kalau Kita jemur dulu di sini sebentar. Karena kita juga mandi dan setelah setengah kering kita jemur kembali di rumah,” katanya.
Baca Juga: Tangkapan Nyale Cuma Segenggam, Amaq Is Hanya Bisa Jadikan Lauk di Rumah
Tradisi cuci karpet ini sudah berlangsung sejak lama. Untuk menyambut bulan yang suci maka tempat ibadah dan fasilitas ibadah dibersihkan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dari Reruntuhan ke Harapan: Kisah Jayadi, Penyintas Gempa Lombok yang Menginspirasi
-
Brantas Abipraya Sokong Masa Depan Energi Hijau: Bangun PLTM Pandanduri Lewat Anak Usahanya
-
8 Tahun Besarkan Keponakan, Ibu di Lombok Malah Dituduh Gelapkan Uang, Padahal Buat Biaya Hidup Anak
-
Berikan Kenyamanan Masyarakat Beribadah Dengan Karpet Bersih, Merupakan bentuk kepedulian Pegadaian
-
Pertamina Sukses Penuhi Lonjakan Permintaan Energi saat Ramadan dan Idul Fitri
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
- Selamat Tinggal Miliano Jonathans, Orang dalam PSSI Bongkar Fakta Ini
- Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
Prediksi Negara Tetangga: Timnas Indonesia Dikalahkan China
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025, Penunjang Belajar hingga Urusan Kerja
-
Dear PSSI Masalah Wasit Lagi Nih! Persib Kirim Surat Protes Keras
-
7 Rekomendasi HP Motorola 2025 Harga Mulai Rp2 Juta: Kamera 50 MP, RAM Besar
-
Yuran Fernandes Disanksi Berat, PSM Makassar Bisa Tekor Miliaran Rupiah
Terkini
-
Keluh Gubernur Bali : Sering Dibully di Media Sosial Padahal Merasa Kebijakannya Baik
-
Gubernur Bali Lantik Kepala Kesbangpol Baru Untuk Hadapi Ormas Preman
-
SMKN 1 Tejakula Gelar Perpisahan Kontroversial Undang DJ Berseragam SMA, Ini Kata Disdikpora
-
DJ Diah Krisna Party Putih Abu-abu di SMKN 1 Tejakula Tuai Kontroversi
-
BRI Salurkan Bantuan Infrastruktur Teknologi dan Informasi ke Daerah 3T