SuaraBali.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (Ketum PB NWDI) TGB HM Zainul Majdi buka suara usai disebut sebagai penjilat oleh seorang penceramah.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini mengatakan, cacian yang dialami saat ini sudah merupakan hal yang biasa baginya. Bahkan ia mengaku kerap mendapatkan perlakuan yang serupa dari dahulu.
Hanya saja, kata TGB, dugaan ujaran kebencian seperti yang dilontarkan kepadanya di acara pengajian Karang Bedil Bersholawat menyambut Bulan Rajab di Kota Mataram itu kerap muncul pada saat menjelang Pemilu.
"Ini seperti pengulangan saja. Dulu pada tahun 2019, 2018 begitu juga. Jadi selalu ada pengulangan-pengulangan, dan itu sunnatul hayat (tidak pernah berjalan secara linier)," beber TGB pada acara pengajian dan doa bersama untuk Ganjar-Mahfud di GOR Hamzanwadi, Pancor Lombok Timur, Sabtu (13/01/2024).
Baca Juga: Alasan Kuat Megawati Soekarnoputri Putuskan Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Mantan Gubernur NTB dua periode ini mengaku tak tersinggung dengan ucapan tersebut. TGB menyebut bahwa ujaran itu tidak mungkin membuatnya menjadi hina di hadapan sang pencipta.
"Kalau saya pribadi biasa saja. Orang yang menyanjung kita ndak bisa membuat kita semakin mulia. Orang yang menjelekkan kita tidak bisa membuat kita menjadi hina. Yang membuat kita itu mulia dan hina itu adalah apa yang keluar dari mulut kita," imbuh TGB.
Wakil Ketua Koordinator Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini pun meminta kepada seluruh jamaah dan santrinya untuk tidak terlalu merespon hal tersebut. Ia menganggap hal itu sebagai bentuk perbedaan dalam kehidupan.
"Jadi jangan terlalu dipikirkan. Kalau kita menempuh sesuatu dengan baik, kita berjalan baik dengan keyakinan dan pandangan yang bisa jadi beda dengan kelompok yang lain itu ndak masalah," bebernya.
"Kan seperti itu, manusia itu selalu berbeda-beda pandangan. Jangankan dalam memilih presiden, dalam memilih agama saja manusia beda-beda," sambungnya.
Baca Juga: Dulu Dituduh Menculik pada Peristiwa 1998, Kini Prabowo Didukung Aktivis 98
Seperti diketahui, ucapan ceramah oknum pendakwah dari Kota Mataram yang diduga menghina TGB, memicu puluhan orang berdemo ke Polda NTB. Mereka menuntut oknum pendakwah itu ditangkap.
Selain berdemo, simpatisan dan santri TGB yang tersinggung ini juga melaporkan oknum pendakwah itu ke polisi.
Kontributor: Buniamin
Berita Terkait
-
"First Buddy": Elon Musk dan Dinasti Trump di Gedung Putih
-
Elon Musk Dituding Rusak Prediksi Pemilu AS oleh "Nostradamus" Politik
-
Donald Trump Mulai Susun Kabinet dan Pilih Pejabat Tinggi Pemerintahan Amerika Serikat
-
Elon Musk Kecam SNL, Sebut Sandiwara Ejekan Trump & Dirinya "Tidak Lucu"
-
Kamala Harris Tampil Kompak Bersama Joe Biden Pasca Kekalahan Pemilu, Hadiri Penghormatan Veteran
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Wapres Gibran Kunjungi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Bagikan Mainan Anak-anak
-
BMKG : Abu Vulkanik Tidak Terdeteksi di Wilayah Bali
-
Pelanggan Warung Tewas Tertimpa Pohon di Gianyar Saat Beli Lalapan
-
Bandara BIZAM di Lombok Kembali Normal, Layanan Penerbangan Sudah Dibuka
-
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Paksa Turis Australia Perpanjang Liburan di Bali