Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 12 Januari 2024 | 19:43 WIB
Ikat kepala khas Bali. [Ist]

SuaraBali.id - Rasanya Udeng sudah menjadi salah satu perlengkapan khas yang sangat dekat sekali dengan Masyarakat Bali.

Selain menjadi hiasan kepala, Udeng ini adalah salah satu pelengkap untuk sembahyang para Masyarakat Hindu Bali, terutama pria.

Bentuknya yang khas dan unik seolah memiliki makna tersendiri di dalamnya. Seperti contohnya bentuk lekukan pada Udeng ini memang terlihat tidak simetris, namun dibelakang itu bermakna kebaikan pada penggunanya.

Sementara itu, dibagian Tengah Udeng yang biasanya menempel pada kening ada ikatan yang bermakna sebagai pemusatan pikiran.

Baca Juga: Pengalaman Pahit Konten Kreator di Bali, Dipalak di Jalan Menuju Air Terjun Tibumana Buleleng

Membahas soal makna Udeng, sebenarnya ikat kepala ini juga memiliki banyak motif dan penggunaannya pun berbeda-beda.

Kira-kira apa saja ya motif dari Udeng Bali ini? Dan penggunaannya untuk apa?

1.      Motif Putih Polos

Udeng Bali ada yang bermotif polos dan memiliki warna putih. Biasanya udeng jenis ini akan digunakan dalam berbagai prosesi persembahyangan. Mengapa putih? Lantaran warna ini memiliki makna kesucian dan kemurnian.

2.      Motif Endek dan Batik

Baca Juga: Kisah Unik Nasi Sela, Kuliner Khas Bali yang Menggugah Selera

Selain polos, Udeng Bali juga memiliki motif cantik yaitu Endek dan Batik. Biasanya udeng motif ini digunakan saat upacara-upacara yang bersifat adat. Setiap warna motifnya ini memiliki makna sosial.

3.      Motif Songket

Motif udeng yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi, karena banyak sekali yang menggunakan. Biasanya motif udeng jenis ini akan digunakan saat ada acara pernikahan. Selain itu, udeng motif songket juga bisa digunakan saat acara-acara formal lainnya.

Nah, itu tadi beberapa macam motif Udeng dan penggunaannya. Ternyata walaupun sama-sama ikat kepala, namun penggunaannya juga berbeda-beda yaa..

Meskipun bentuknya sama, namun jika penggunaannya tidak pada tempatnya justru akan menimbulkan masalah, terlebih Udeng adalah salah satu perlengkapan sakral Masyarakat Hindu Bali.

Di dalam Udeng ini terdapat konsep Trimurti. Pada ujung kain kanan melambangkan Dewa Wisnu, ujung kain kiri melambangkan Dewa Brahma, dan ujung kain ke arah bawah melambangkan Dewa Siwa.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

Load More