SuaraBali.id - Rasanya Udeng sudah menjadi salah satu perlengkapan khas yang sangat dekat sekali dengan Masyarakat Bali.
Selain menjadi hiasan kepala, Udeng ini adalah salah satu pelengkap untuk sembahyang para Masyarakat Hindu Bali, terutama pria.
Bentuknya yang khas dan unik seolah memiliki makna tersendiri di dalamnya. Seperti contohnya bentuk lekukan pada Udeng ini memang terlihat tidak simetris, namun dibelakang itu bermakna kebaikan pada penggunanya.
Sementara itu, dibagian Tengah Udeng yang biasanya menempel pada kening ada ikatan yang bermakna sebagai pemusatan pikiran.
Baca Juga: Pengalaman Pahit Konten Kreator di Bali, Dipalak di Jalan Menuju Air Terjun Tibumana Buleleng
Membahas soal makna Udeng, sebenarnya ikat kepala ini juga memiliki banyak motif dan penggunaannya pun berbeda-beda.
Kira-kira apa saja ya motif dari Udeng Bali ini? Dan penggunaannya untuk apa?
1. Motif Putih Polos
Udeng Bali ada yang bermotif polos dan memiliki warna putih. Biasanya udeng jenis ini akan digunakan dalam berbagai prosesi persembahyangan. Mengapa putih? Lantaran warna ini memiliki makna kesucian dan kemurnian.
2. Motif Endek dan Batik
Baca Juga: Kisah Unik Nasi Sela, Kuliner Khas Bali yang Menggugah Selera
Selain polos, Udeng Bali juga memiliki motif cantik yaitu Endek dan Batik. Biasanya udeng motif ini digunakan saat upacara-upacara yang bersifat adat. Setiap warna motifnya ini memiliki makna sosial.
3. Motif Songket
Motif udeng yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi, karena banyak sekali yang menggunakan. Biasanya motif udeng jenis ini akan digunakan saat ada acara pernikahan. Selain itu, udeng motif songket juga bisa digunakan saat acara-acara formal lainnya.
Nah, itu tadi beberapa macam motif Udeng dan penggunaannya. Ternyata walaupun sama-sama ikat kepala, namun penggunaannya juga berbeda-beda yaa..
Meskipun bentuknya sama, namun jika penggunaannya tidak pada tempatnya justru akan menimbulkan masalah, terlebih Udeng adalah salah satu perlengkapan sakral Masyarakat Hindu Bali.
Di dalam Udeng ini terdapat konsep Trimurti. Pada ujung kain kanan melambangkan Dewa Wisnu, ujung kain kiri melambangkan Dewa Brahma, dan ujung kain ke arah bawah melambangkan Dewa Siwa.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
Berita Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
3 Rekomendasi Tempat Melukat di Bali untuk Ketenangan Batin
-
Apa Plus Minus Kuliah di Bali? Tak Hanya Bisa Belajar sambil Wisata, Ini Alasan Orang-orang Tak Pilih Pulau Dewata
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Tembus Rp1.476.000/Gram
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
Terkini
-
Dukung Industri Kreatif, Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Tembus Pasar Global
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut