SuaraBali.id - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengimbau ke masyarakat terkait peringatan dini BMKG terhadap perubahan cuaca dan antisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi.
Masyarakat diminta waspada terhadap perubahan cuaca. Apalagi saat berkendara ketika cuaca kurang baik hendaknya bisa mengurangi kecepatan dan hindari rute yang memiliki banyak pohon besar yang berpotensi tumbang.
Begitu juga bagi masyarakat yang berada di pesisir pantai agar tetap waspada terhadap gelombang tinggi dan air pasang.
Pengumuman ini disampaikan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana Kamis (23/11/2023) dan sudah disebar ke kecamatan, kelurahan, hingga tingkat lingkungan untuk disampaikan ke masyarakat melalui pengeras suara di rumah ibadah.
"Baik di masjid, pura, maupun gereja, sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem," katanya.
"Potensi abrasi pantai dan pohon tumbang menjadi bagian yang kita prioritas diwaspadai, karena itu masyarakat harus tetap waspada," katanya.
Masyarakatt juga bisa segera hubungi posko kebencanaan terdekat atau menghubungi "call center" 112 jika berada dalam kondisi darurat.
"Dengan demikian, satgas kebencanaan bisa bergerak cepat dan tepat melakukan penanganan," katanya.
Menurut wali kota, posko bencana di halaman Pendopo Wali Kota Mataram saat ini belum terbangun karena sejauh ini skala bencana masih bisa ditangani dan relatif masih landai.
Baca Juga: UMP NTB 2024 Naik Rp 72 Ribu, Ini Alasannya
"Tapi kita sudah perkuat dengan posko bencana di BPBD dan kantor kecamatan dan kelurahan sebagai langkah mitigasi bencana yang tidak bisa diprediksi," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor sebelumnya menyebutkan, sebanyak 75 personel telah disiagakan untuk melakukan patroli di sejumlah titik potensi rawan bencana dampak cuaca ekstrem saat musim hujan.
Patroli dilakukan karena melihat intensitas hujan sedang hingga lebat disertai angin dan petir yang terjadi belakangan merata di seluruh wilayah Kota Mataram.
"Karena itu, setiap hari 75 personel kami yang terbagi dalam tiga regu aktif turun patroli ke sejumlah titik rawan bencana. Seperti di pesisir pantai, pinggir kali dan saluran rawan genangan," katanya.
Berdasarkan laporan sementara, kata Mahfuddin, ketinggian air pada sungai yang melintasi Kota Mataram yakni Sungai Jangkuk, Ancar, Berenyok dan Unus masih berada pada permukaan di bawah normal.
"Begitu juga dengan kondisi sempadan pantai masih relatif aman dengan ketinggian gelombang satu hingga satu setengah meter, sehingga masih memungkinkan untuk nelayan melaut," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kementerian ESDM: Listrik di Aceh akan Pulih Kembali Sabtu Besok!
-
Bukan Stok Habis, Kelangkaan BBM di Aceh, Sumut, Sumbar Karena Akses Distribusi
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Naskah Khutbah Jumat Soal Hikmah di Balik Bencana Alam, Ujian atau Azab?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran