SuaraBali.id - Masyarakat yang menjadi prioritas paling membutuhkan Vaksin Anti Rabies (VAR) diarahkan untuk menerima suntikan di Kantor Dinkes Bali Jalan Melati Nomor 20, Denpasar Utara, Bali karena stok di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas menipis.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali I Nyoman Gede Anom juga menganjurkan untuk memantau selama 3-7 hari.
“Untuk masyarakat yang digigit anjing, kami minta memantau dulu anjingnya 3 sampai 7 hari, kalau anjingnya mati, atau masyarakat digigit anjing liar, silahkan minta VAR ke Dinkes Bali,” katanya, Kamis (16/11/2023).
Disebutkannya bahwa cara ini adalah untuk memastikan penerima VAR kali ini adalah masyarakat yang tepat, karena belakangan kesadaran masyarakat akan bahaya rabies mulai meningkat sehingga berimbas pada permintaan VAR yang tinggi.
“Stok memang sudah menipis karena tumbuhnya kesadaran masyarakat kalau digigit anjing langsung minta divaksinasi VAR,” ujarnya.
Padahal menurutnya, sesuai prosedur ketika masyarakat mendapat gigitan anjing peliharaan harus dilakukan pemantauan terhadap hewan tersebut, sementara jika digigit anjing liar dapat segera mencari VAR ke fasilitas kesehatan terdekat dan disuntik sebanyak dua kali pada hari pertama, suntikan ketiga pada hari ke tujuh, dan suntikan keempat pada hari ke-14.
Nyoman Gede Anom tak menyebut jumlah ketersediaan VAR saat ini, hanya mengatakan pihaknya sudah mengajukan tambahan stok ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 100 ribu vial.
“Kami sedang menunggu pasokan VAR dari Kemenkes, mudah-mudahan akhir bulan November ini sudah dikirim ke Bali,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinkes Bali, hingga Juni 2023 tercatat kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Bali sepanjang tahun 2023 sebanyak 19.035 kasus dengan 300 diantaranya positif rabies, dan empat orang meninggal dunia akibat tidak atau terlambat mendapat suntikan VAR.
Baca Juga: ASITA : Pungli Fast Track Petugas Imigrasi Coreng Pariwisata Berkualitas di Bali
Akibat tingginya angka ini, Anom sempat mengaku tak ingin tebang pilih dalam pemberian vaksin, apalagi saat itu stok vaksin bagi manusia diprediksi cukup hingga akhir tahun yaitu sekitar 60 ribu vial.
“Kalau anjing peliharaan silahkan pakai protokol dari Kemenkes. Itu harus dikandangkan dan dilihat perkembangannya, ada waktu dua minggu tidak akan terlambat. Tapi kalau masyarakat mau minta VAR kami beri untuk pertama, kami tidak mau gambling lagi,” katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Kisruh Gol Corner Manchester United, FIFA Serius Bahas Aturan Baru VAR
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah