SuaraBali.id - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali menetapkan Kepala Seksi Pemeriksaan I Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Hariyo Seto sebagai tersangka kasus dugaan pungli fast track pada Rabu (15/11/2023) malam.
Meski sudah mengamankan 1 tersangka dan 4 saksi lainnya, Kejati mengungkap pembagian seksi yang bertugas di jalur cepat tersebut.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Bali, Putu Agus Eka Sabana Putra menjelaskan jika pegawai Kantor Imigrasi yang bertugas di jalur fast track terbagi menjadi empat grup.
Keempat grup itu memiliki waktu bertugas yang berbeda. Selain itu, masing-masing grup disebut memiliki Kepala Seksi yang berbeda juga.
Baca Juga: Modus Pungli Fast Track Imigrasi Ngurah Rai, Perintahkan Bawahan Pungut Uang Turis
Kebetulan saat dilakukan pengecekan ke lokasi pada Selasa (14/11/2023) malam itu, grup yang bertugas adalah grup yang dipimpin oleh Hariyo. Sehingga Hariyo dan empat bawahannya langsung diamankan saat itu.
“Dari hasil penyidikan akan ditelusuri karena terdapat empat grup. Kemarin dari lima orang petugas, ada dugaan ini berlangsung di grup yang lain,” ujar Agus saat dihubungi suarabali.id pada Kamis (16/11/2023).
Kecurigaan tentu muncul jika dalam grup petugas yang lainnya terdapat praktik ilegal yang sama. Maka dari itu Agus menjelaskan jika tim penyidik juga telah memanggil saksi-saksi lainnya untuk dimintai keterangan mengenai kejelasan hal tersebut.
“Iya semua (grup lain diperiksa). Makanya itu saya bilang tidak berhenti pada yang kita amankan kemarin. Karena yang bertugas juga bukan 1 grup saja,” tuturnya.
“Sementara sebagai saksi nanti yang menerangkan apakah di grup lain juga terjadi hal serupa atau tidak,” imbuh Agus.
Baca Juga: Ini Pejabat Kantor Imigrasi Ngurah Rai yang Jadi Tersangka Kasus Pungli Fast Track
Sementara itu, Agus belum bisa memastikan apakah ada keterlibatan atasan lainnya yang turut terseret dalam kasus ini. Dia menyebut hal itu bergantung pada hasil pemeriksaan saksi-saksi.
Berita Terkait
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem