Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 15 November 2023 | 11:32 WIB
Ilustrasi sumur galian (Pixabay/mh-grafik)

SuaraBali.id - Sejak tahun 2022, Sembilan warga di Desa Bona, Blahbatuh, Gianyar, Bali mengeluhkan sumur galian yang mereka buat puluhan tahun lalu kering.

Warga menduga keringnya sumur galian mereka karena keberadaan sumur bor PDAM Tirta Sanjiwani Gianyar yang menyedot air di desa mereka.

Seorang warga bernama Gusti Lanang Alit mengeluhkan kondisi tersebut.

"Sejak 2020, ada sumur dari PDAM masuk. Sejak saat itu, sumur kami surut. Lalu tahun 2022 kering," keluhnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suarabali.id.

Baca Juga: WNA Asal Ceko Tewas Akibat kecelakaan di Buleleng

Kini, warga kesulitan mencari air karena sebelumnya sumur tersebut digunakan untuk berbagai keperluan termasuk di dapur dan mandi.

"Sekarang kami sulit air," ujarnya.

Keringnya sumur ini membuat warga harus menuju Sungai demi mengambil air untuk keperluan rumah tangga.

Keluhan ini pun sudah diadukan ke PDAM hingga ke DPRD Gianyar. Namun demikian jawaban dan keputusan yang diberikan tidak memihak warga terdampak sumur.

Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Sanjiwani Gianyar Made Sastra Kencana mengaku sumur bor yang dibuat perusahaan daerah kedalamannya 150 meter.

Baca Juga: Koridor Bus Trans Metro Dewata Akan Dioptimalisasi, Rute Akan Digeser

"Sumur warga hanya puluhan meter. Jadi tidak berdampak," ujar dia.

Selain itu, PDAM memperkirakan sumur warga kering akibat dari musim kemarau panjang. "Itu karena musim kemarau, tidak ada hujan," tutupnya.

Load More