SuaraBali.id - Di balik pesona alamnya yang luar biasa, ternyata Bali juga memiliki desa kuno yang unik dan menarik. Salah satu desa kuno tersebut adalah Desa Tenganan.
Pasti sudah tak asing lagi ditelinga kalian. Desa Tenganan Pegeringsingan ini terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, disebelah timur Pulau Bali.
Melansir dari laman Kabupaten Karangasem, Desa Tenganan ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
Disini sistem perkawinan yang dianut adalah sistem parental, dimana perempuan dan laki-laki dalam keluarga memiliki derajat yang sama dan berhak menjadi ahli waris. Berbeda dengan kekeluargaan yang dianut oleh masyarakat Bali pada umumnya.
Penduduk Desa Tenganan juga menganut sistem endogamy, dimana masyarakat setempat terikat dalam awig-awig (hukum adat) yang mengharuskan pernikahan dilakukan dengan sesame warga Desa Tenganan.
Jika hal itu dilanggar, maka warga tersebut tidak diperbolehkan menjadi warga desa, mereka diharuskan keluar dari Desa Tenganan.
Di desa ini juga terdapat kerajinan yang terbilang unik, dan tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Bali, bahkan di Indonesia.
Kerajinan tersebut adalah Kerajinan tenun double ikat kain Gringsing. Kata Gringsing ini berasal dari ‘gering’ yang berarti sakit atau musibah, dan ‘sing’ adalah tidak, sehingga Gringsing bermakna sebagai penolak bala.
Keunikan yang ada di dalam kerajinan tenun Gringsing ini adalah dari proses pembuatannya yang membutuhkan waktu hingga 3 tahun.
Hal ini yang membuat Kain Gringsing sangat langka dan harganya juga mahal. Meski begitu, kain ini wajib dimiliki oleh warga Desa Tenganan, pasalnya bagian dari perlengkapan upacara.
Banyak yang menyebut jika warna merah pada Kain Gringsing ini berasal dari darah manusia, padahal, warna tersebut didapatkan dari getah-getah kayu tertentu dan biji kemiri yang diramu sedemikian rupa.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Jalankan Program BRI Menanam Grow & Green, BRI Salurkan Bibit Pohon di Bandung
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal