Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 02 November 2023 | 13:47 WIB
Mako Polsek Sulamu retak setelah gempa, Kamis (2/11/2023), [digtara.com/imanuel lodja]

SuaraBali.id - Gempa M 6,6 yang melanda Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (2/11/2023) pagi dirasakan warga di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.

Salah satu fasilitas yang terdampak adalah Mako Polsek Sulamu yang mengalami keretakan dan pergeseran.

"Akibat gempa pagi ini yang berkekuatan 6,6 Skala Richter, Mako Polsek Sulamu mengalami beberapa pergeseran keretakan yang semakin besar dan berpotensi runtuh kalau diguncang gempa dengan kekuatan yang sama lagi," ujar Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus L. Apelaby saat dikonfirmasi, Kamis (2/11/2023) pagi sebagaimana diwartakan digtara.com – jaringan suarabali.id.

Kerusakan terjadi di tembok bangunan Mako dan kerusakan pada beberapa ruangan di Polsek Sulamu. Lantai keramik pun pecah-pecah dan terbelah. Demikian pula plafon pada seluruh ruangan bangunan mako Polsek Sulamu rusak dan jatuh.

Baca Juga: Kantor Gubernur NTT Rusak Akibat Gempa M 6,6 di Kupang, Plafon Dan Tembok Lepas

Terkait dengan hal tersebut, Kapolsek sudah menyampaikan himbauan kepada personil Polsek agar tidak terlalu banyak beraktivitas di ruangan Mako untuk antisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

Untuk sementara anggota Polsek Sulamu belum berani beraktivitas dalam ruangan karena adanya kerusakan yang sangat serius.

Namun anggota sudah membersihkan ruangan dan Mako Polsek Sulamu untuk menyingkirkan material bangunan akibat gempa tersebut.

Kapolsek juga langsung patroli dan menghimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.

Seperti diketahui bahwa gempa tektonik terjadi pada Kamis 2 November 2023 pukul 04.04.45 WIB di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Gempa M 6,6 Rusak 4 Bangunan Pemerintah di Kupang Pagi Tadi

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,26° LS ; 123,72° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah Tenggara Kupang Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 25 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kupang dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar).

Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Rote Ndao dan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Sementara di daerah Alor dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Load More